Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menjalankan proyek revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas). Sayangnya, proyek tersebut harus mengorbankan ratusan pohon yang berada di Monas.

Kepala Unit Pengelola Kawasan Monas Muhamad Isa Sarnuri mengaku, pelaksanaan revitalisasi membuat banyak pohon terpaksa ditebang. Dia mengatakan, ada sekitar 190 pohon yang ditebang.

Menurut Isa, revitalisasi dijalankan sesuai dengan masterplan yang telah disepakati Pemprov DKI dan pelaksana proyek. Berdasarkan masterplan tersebut, sejumlah pohon yang ditebang akan ditanam kembali di bagian sisi selatan Monas.

"Nah untuk pohon itu nanti dikembalikan ke sisi di lapangan parkir IRTI. Nantinya nggak ada lapangan parkir lagi, nantinya ditanami pohon, jadi jalur hijau," kata Isa saat dihubungi, Jumat (17/1).

Isa mengatakan, proyek revitalisasi dilaksanakan selama tiga tahun secara bertahap yang dimulai sejak tahun 2019 hingga tahun 2021 mendatang.

Baca juga : Anies Irit Bicara Soal Anak Buahnya yang Dipanggil Polisi

Adapun, revitalisasi yang dijalankan saat ini yaitu, plaza upacara dan wilayah sekitar air mancur. Pada tahap ini, revitalisasi ditargetkan selesai Februari sehingga tak mengganggu pelaksanaan Formula E yang rencananya bakal digelar Juni 2020 mendatang. "Informasi terakhir dari Dinas Citata (Cipta Karya Tata Ruang, dan Pertanahan) itu Februari sudah selesai," ujar Isa.

Proyek revitalisasi yang mengorbankan ratusan pohon ini sempat dikritik oleh Koalisi Pejalan Kaki. Lewat akun resmi Twitternya, koalisi mengatakan, bahwa pohon-pohon di kawasan Monas seharusnya tak ditebang.

"Ketika kota-kota besar di belahan dunia berlomba menanam pohon sebanyak-banyaknya, di Jakarta, Monas pohonnya mulai ditebangi untuk revitalisasi Monas," tulis koalisi di akun Twitternya.