Jakarta, Gatra.com - Sebanyak 188 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) di kapal pesiar World Dream rencananya akan dijemput dengan KRI Soeharso di Selat Durian, besok Kamis (26/2) pukul 10.00 WIB.

Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Achmad Yurianto memastikan, setibanya di KRI Soeharso para WNI tersebut langsung diperiksa kesehatannya oleh tim kesehatan yang sudah disiapkan.

Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengambilan spesimen yang diuji di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan  (Badan Litbangkes) di Jakarta.

"Sebenarnya, mereka sudah diperiksa semua di tanggal antara 5-9 Februari yang lalu oleh otoritas kesehatan di Hongkong dan dinyatakan negatif Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi supaya lebih yakin, kita tetap akan melakukan pemeriksaan ulang," katanya melalui sambungan telekonferensi di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Selasa (25/2).

Dalam proses penjemputan ini, pemerintah Indonesia sudah sepakat dengan pihak kapal pesiar itu untuk bertemu di satu titik penjemputan. Mengingat, masih banyak warga negara lain di dalam kapal tersebut yang harus dipulangkan. Sementara kapal World Dream sudah memiliki jadwal yang ketat dan hal ini menjadi upaya mengurangi kontak dengan masyarakat sekitar.

"Kalau mau kita lihat, turun dari World Dream pun mereka langsung masuk ke rumah sakit yakni KRI Soeharsoe untuk kemudian kita lakukan skrining cepat. Setelah itu, kita antar menuju ke pulau Sebaru. Di sana, kapal Soeharso tidak nempel di dermaga. Jadi, nanti kita turunkan menggunakan sekoci-sekoci ke dermaga," terang Yuri.

Selanjutnya, KRI Soerharso yang sudah lengkap tim kesehatannya akan difungsikan sebagai rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) rujukan, apabila dibutuhkan layanan kesehatan yang lebih intensif dalam proses observasi.