Home Gaya Hidup Pengelolaan ZIS di Karanganyar Tak Terpengaruh Pandemi

Pengelolaan ZIS di Karanganyar Tak Terpengaruh Pandemi

Karanganyar, Gatra.com - Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dalam tata kelola Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karanganyar tak terpengaruh pandemi covid-19. 

Penghimpunan dana, dukungan regulasi serta perangkat pengumpulannya telah disesuaikan situasi pembatasan fisik dan sosial.

Wakil Ketua Baznas Karanganyar Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Iskandar mengatakan pihaknya menerima pengumpulan ZIS dari umat Islam berbagai kalangan. Mulai warga sipil sampai ASN. Bahkan untuk mengatur pengambilan ZIS ASN, kepala daerah mengaturnya di unit pengumpulan zakat (UPZ) yang dipasang di tiap organisasi perangkat daerah (OPD).

Dikatakan, Baznas Karanganyar memiliki sebanyak 1.336 UPZ. Di lingkungan OPD ada sebanyak 50 UPZ, Kecamatan ada 17, Desa ada 177, UPT SD ada 17, BUMN dan BUMD ada 9, SMP ada 49, MTS/MI ada 10, PWRI ada 22, IPPK ada 17 serta dari masjid ada 968 UPZ resmi. 

“Ke depan kita optimalkan (pengumpulan zakat) dari dokter, notaris, dan bidan melalui organisasinya masing-masing. Pandemi covid-19 tidak mempengaruhi pengumpulan ZIS. Bahkan diprediksi perolehannya meningkat,” kata Iskandar kepada Gatra.com di Karanganyar, Jumat (8/5).

Terkait zakat fitrah, Iskandar mengimbau masyarakat yang ingin berpartisipasi supaya menyerahkannya ke Baznas dalam bentuk uang tunai. Jika saatnya nanti terkumpul, akan dibelanjakan beras. Penataannya memperhitungkan dulu jumlah beras yang terbeli dengan jumlah pengajuan. 

Iskandar mengatakan sudah ada sejumlah takmir masjid yang mengajukan permohonan zakat fitrah. Pengumpulan uang zakat terakhir direncanakan pada Rabu (13/5). Sasaran pendistribusian zakat fitrah ke mereka yang berada di delapan asnaf. Takmir masjid bertugas menyampaikan zakat itu ke pintu rumah penerima.

“Didrop ke takmir. Biar tidak berkerumun dikirim ke penerima di rumah masing-masing,” jelasnya.

Ia juga menyinggung pentasarufan zakat untuk pengusaha mandiri bakal lebih selektif. Tak bisa dipungkiri, banyak pelaku usaha gulung tikar akibat pandemi Covid-19.
 

 
181

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR