Home Ekonomi Beras Bansos Berlimpah Petani Kena Getah Tak Bisa Jual Gabah

Beras Bansos Berlimpah Petani Kena Getah Tak Bisa Jual Gabah

Cilacap, Gatra.com– Petani di Kabupaten Banyumas dan Cilacap kesulitan menjual gabah. Pasalnya, pedagang menghentikan pembelian gabah dengan alasan sulit menjual beras, saking banyaknya bantuan sosial berupa sembako, yang di dalamnya termasuk beras.

Seorang petani di Rawalo, Banyumas, Nawin mengaku gabah hasil panen sawahnya pada musim panen Juli 2020, masih menumpuk di rumahnya karena tidak ada pedagang yang mau membeli. Padahal, ia sudah menawarkan ke beberapa pabrik penggilingan padi dan pedagang gabah. “Setiap pedagang yang saya datangi, mengaku tidak bisa membeli gabah hasil panennya karena mereka juga kesulitan menjualnya,” katanya.

Informasi yang diperolehnya, harga gabah jenis IR berkisar Rp5.000 per kilogram, atau Rp5 juta per ton. Namun, tidak ada pedagang yang mau membeli dengan alasan tidak bisa menjual beras ke pasar.

Kondisi yang sama juga terjadi di Cilacap, Jawa Tengah. Ketua Kelompok Tani Karya Makmur, Samingun mengatakan saat ini jarang ada pedagang mau membeli gabah. Mereka beralasan tak bisa menjual beras karena pasar sedang seret. “Mungkin karena banyak bantuan sosial sembako. Jadi tidak ada yang membeli beras,” kata Samingun.

Padahal, kata Samingun, petani biasanya menjual gabah pada Desember dan Januari. Biasanya, pada bulan-bulan ini, harga gabah sedang memuncak. Pasalnya, nyaris semua daerah sedang musim tanam sehingga tidak ada gabah baru. Tapi ternyata kondisi itu tak terjadi tahun ini. Serapan beras rendah sehingga pedagang enggan membeli gabah dari petani.

1555

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR