Home Ekonomi Sumsel Percepat Jadi Lumbung Daging Nasional

Sumsel Percepat Jadi Lumbung Daging Nasional

Palembang, Gatra.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat Bumi Sriwijaya menjadi lumbung daging nasional. Salah satunya yakni merekrut 100 Petugas Penyuluh Lapangan ( PPL) dengan memberdayakan lulusan alumni SMK Pembangunan Pertanian Negeri (SPPN) Sembawa, Kabupaten Banyuasin.

“Mereka inilah nanti yang akan memperbaharui ilmu masyarakat yang ada di desa dalam memproduksi hasil perternakan, termasuk ternak ayam petelur,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru usai menghadiri penandatanganan MoU antara PT. Sriwijaya Agro Industri dengan SMK SPPN Sembawa Banyuasin di Kampus SMK SPPN Banyuasin, Rabu (24/2).

Menurut Herman, PPL tersebut nantinya memiliki tugas pokok dan fungsi membina masyarakat desa yang ada di seluruh kabupaten dan kota, agar dapat memproduksi daging baik ayam pedaging maupun ayam petelur dengan cara yang terbarukan.

“Saya janjikan untuk merekrut tahun ini minimal 100 PPL dari SMK SPPN Sembawa. Inilah guna siswa dan siswi kita untuk mentransformasi ilmunya di pedesaan,” katanya.

Karena itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumsel pun diinstruksikan untuk segera menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) menjadi Memorandum of Agreement (MoA), yang kemudian dilanjutkan dengan pusat pendidikan pertanian.

“Disdik provinsi punya lebih dari 100 SMK, minimal punya program study atau kurikulum pertanian. Itu yang paling mungkin kita berbuat dan dirasakan rakyat, pertanian ini harus kita buat kreasi. Di moment MoU hari ini, ayo kita sama-sama menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan yang menjanjikan,” ujarnya.

Pihaknya berharap, dengan merekrutmen PPL, Sumsel memiliki zona wilayah khusus perternakan ayam guna memperkuat posisi sebagai lumbung pangan nasional. Selain itu, PPL tersebut juga dimintanya dapat mengedukasi masyarakat agar memiliki kebanggan menjalani profesi sebagai petani.

Sementara itu, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan Kementerian Pertanian telah mendorong SMK SPPN untuk 70 persen diarahkan praktek dan 30 persen teori. Harapannya, para alumni dapat menguasai tekhnis pertanian.

“Menjawab tantangan pertanian yang ada saat ini, regenerasi petani perlu dilakukan. Vokrasi pertanian juga berhubungan erat dengan dunia usaha dan industri. Dimana siswa dan siswi ini sudah mencoba melakukan kegiatan pertanian yang sesuai dengan SOP,” katanya.

333

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR