Home Internasional COVID Varian Brazil bisa Kembali Menginfeksi Pasien Sembuh

COVID Varian Brazil bisa Kembali Menginfeksi Pasien Sembuh

London, Gatra.com – Para peneliti menyebut virus COVID-19 varian Brazil yang dianggap sangat menular dan telah ditemukan di sekitar 20 negara, ternyata dapat menginfeksi lagi pasien yang telah sembuh.

Dikutip Reuters, Rabu (3/3), dalam riset dilakukan peneliti bahwa kemunculan virus mutan dan penyebarannya itu berasal di kota hutan Manaus, Amazon. Para peneliti menyebut varian yang dikenal sebagai P.1, itu  "memiliki gambaran mutasi yang unik" dan dinilai sangat cepat menjadi varian dominan, menyebar di wilayah tersebut.

Ahli virus di Imperial College London  Nuno Faria, yang juga ketua riset itu mengatakan bahwa penelitiannya terhadap 100 orang di Manaus yang sebelumnya sembuh dari infeksi COVID-19, rupanya ada sekitar 25-61 di antaranya yang masih rentan terinfeksi ulang P.1.

Para peneliti memperkirakan bahwa varian P.1 1,4-2,2 lebih menular dari bentuk awal virusnya.

Faria mengakui bahwa memang masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah kemampuan varian tersebut dapat menyingkirkan imun dari infeksi sebelumnya, yang berarti bahwa vaksin juga dapat memberikan sedikit perlindungan terhadapnya.

"Tidak ada bukti kesimpulan yang benar-benar menunjukkan bahwa vaksin yang sekarang tidak akan ampuh melawan P.1," kata Faria saat berbicara pada konferensi pers soal temuan tersebut. 

"Saya rasa (vaksin) yang sudah ada, diharapkan mampu melindungi dari penyakit, dan kemungkinan juga dari infeksi," tambahnya.

Sebelumnya, ilmuwan di seluruh dunia masih mewaspadai bentuk mutasi baru virus corona yang dapat menyebar lebih mudah, atau lebih kuat menangkal vaksin yang ada.

Riset dari para ilmuwan di universitas Sau Paulo Brazil dan Oxford Inggris, misalnya memperlihatkan bahwa varian P.1 muncul di Kota Manaus pada awal November 2020.

Faria mengatakan bahwa sebelumnya terjadi infeksi pertama yang diidentifikasi pada 6 Desember.

 "Kami melihat bagaimana P.1 dengan cepat menyalip garis keturunan lainnya, dan kami menemukan bahwa pertumbuhan dari  P.1 mulai dari nol hingga 87 persen, sekitar delapan minggu,” tambahnya.

214

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR