Home Kesehatan Sulami, Manusia Kayu, Mematung karena Penyakit Sendi Langka

Sulami, Manusia Kayu, Mematung karena Penyakit Sendi Langka

Sragen, Gatra.com- Kondisi kesehatan si manusia kayu asal Sragen, Jawa Tengah, Sulami (37) kurang bagus. Setelah mengalami muntah darah dan pingsan berulang kali, ia pun dirawat di RSUD Soehadi Prijonegoro.

Wanita yang mengalami penyakit punggung kayu itu menderita gangguan kesehatan pada pekan lalu, sehingga membutuhkan perawatan medis. Sebelumnya, ia sempat menghentikan perawatan penyakit langka itu karena dirasa sia-sia. Sebagai gantinya, ia mengonsumsi ramuan herbal.

"Dirawat di rumah sakit sejak Jumat kemarin (9/4). Mbak Sulami sakit perut, muntah darah dan pingsan," kata Susilowati, adik Sulami yang selama ini merawatnya, Senin (12/4).

Sulami divonis menderita ankylosing spondylitis and systemic sclerosis, suatu kondisi yang menyebabkan sendi-sendinya kaku. Ankylosing spondylitis adalah penyakit peradangan kronis yang menyerang tulang belakang dan bagian sendi tubuh lainnya. Kondisi ini biasanya terjadi pada saat usia remaja belasan tahun atau saat dewasa muda. Penyakit peradangan sendi ini tiga kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita.

Sulami mengalaminya sejak usia 12 tahun. Ia menghabiskan waktunya dengan berbaring karena sulit bergerak. Bahkan untuk berbicara juga suaranya kurang jelas. Sendi kaki sampai rahang seakan tak mau bergerak. Jika dilihat sekilas, ia mirip patung kayu. Ia menggunakan tongkat kayu untuk membantunya berjalan. Lantaran luka di kaki yang tak kunjung sembuh, berjalan pun sukar.

Susilowati, adiknya itulah yang merawat Sulami. Ia mengungkapkan, biaya pengobatan Sulami di rumah sakit ditanggung BPJS Kesehatan. Sulami juga memperoleh bantuan sosial langsung dari pemerintah. "Mulai sakit pada Rabu kemarin. Mbak minta tolong dibantu bangun karena ingin makan. Saat bangun, mendadak pusing lalu sakit perut dan muntah darah. Habis itu tak sadarkan diri," kata Susilowati.

Melihat kondisi itu, ia sempat panik dan kemudian meminta tolong tetangga untuk memberikan penanganan dengan memijat. "Sempat dipijat oleh tetangga dan keadaan agak membaik. Namun saat hari berikutnya minta ganti baju dan berdiri. Tiba-tiba pingsan lagi," urai Susilowati.

Karena sering kambuh dan mendadak pingsan selama tiga hari, keluarga akhirnya memutuskan membawa Sulami ke RSUD Sragen. Diharapkan dengan mendapat penanganan intensif, kondisi Sulami bisa segera membaik. Keberadaan Sulami mencuat ke publik usai pemberitaan dirinya pada beberapa tahun lalu beredar viral.

23071