Home Kesehatan Bakal Dikarantina di Rumah Angker, Warga Desa Takut Mudik

Bakal Dikarantina di Rumah Angker, Warga Desa Takut Mudik

Boyolali, Gatra.com – Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, menyiapkan sebuah rumah tua yang angker untuk tempat karantina bagi pemudik yang nekat pulang kampung.

Rumah karantina itu memang menyeramkan, yakni sebuah bangunan yang sebenarnya musala kecil yang terletak di tengah hutan, dengan jarak lebih dari 300 meter dari permukiman warga.

Musala itu di kelilingi rerimbunan semak dan pohon-pohon besar. Di depannya terdapat sendang tua yang kering serta beberapa pohon beringin. Sejumlah batu-batu berukir seperti peninggalan candi membuat tempat itu dikeramatkan.

Kepala Desa (Kades) Sidomulyo, Moh. Sawali, menyatakan, sengaja menyiapkan tempat angker itu untuk karantina bagi pemudik yang nekat pulang tanpa membawa surat kelengkapan.

“Pemudik yang tidak membawa surat kelangkapan langsung dikarantina di rumah itu selama enam hari. Kemarin ada dua orang yang dikarantina. Setelah beritanya muncul di media, menimbulkan efek jera,” katanya saat mendampingi Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo yang berkunjung di rumah itu, Selasa (11/5).

Menurutnya, setelah beritanya menjadi viral di media sosial membuat warga yang ingin mudik ke desa itu berkurang dratis. Bila biasanya saat Lebaran ada 500 orang warganya yang mudik, adanya karantina di rumah angker itu kini hanya sekitar 25 orang.

“Jadi efek jeranya terasa. Rumah karantina ini memang terkenal angker, wingit kalau masyarakat menyebutnya. Bila lewat saja sudah membuat merinding,” ujar Sawali.

Sementara itu, Ganjar memberikan apresiasi kepada Kades Moh. Sawali yang sangat kreatif. Cara itu bisa mengedukasi masyarakat untuk tidak mudik Lebaran sekaligus memberikan efek jera.

“Dikarantina di rumah angker ini selama enam hari ngeri, sehingga membuat orang takut mudik pulang kampung,” katanya.

Jadi tujuannya, lanjut Ganjar, adalah untuk menjaga semua masyarakat agar tetap sehat dan tidak terjadi penyebaran Covid-19 di desa tersebut.

“Sebenarnya saya ingin ngobrol sama warga yang dikarantina, ingin tahu perasannya seperti apa. Kalau malam gelap tidak, bila gelap, tidak bakal bisa tidur to. Tapi ternyata sudah pulang,” ujarnya.

1170