Home Hukum Diruwat Orang Tuanya Anak Perempuan di Temanggung Tewas

Diruwat Orang Tuanya Anak Perempuan di Temanggung Tewas

Temanggung, Gatra.com - Kepolisian Resort (Polres) Temanggung, Jawa Tengah masih mendalami kasus penemuan tengkorak anak perempuan yang diketahui sebagai AHL (7), warga Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Saat ini polisi telah menahan 4 orang yang terdiri dari H seorang dukun B pengikutnya, dan kedua orang tua korban, yakni M dan S.

Kapolres Temanggung, AKBP Benny Setyowadi mengatakan, kasus ini terkuak bermula dari laporan warga atas adanya penemuan tengkorak anak perempuan pada Minggu (16/5) malam. Setelah ditindaklanjuti polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan saat ini telah mengamankakan 4 orang namun masih berstatus sebagai saksi.

"Korban meninggal diduga karena ritual yang dilakukan oleh orang tuanya atas bujuk rayu dukun H, dengan alasan anaknya ini nakal dan kena pengaruh gaib, bahkan disebut keturunan genderuwo. Ritualnya itu kepala korban dimasukkan dalam bak mandi berisi air berkali-kali hingga anaknya tak sadarkan diri lalu meninggal,"katanya Rabu (19/5).

Selain olah TKP pihak Polres Temanggung juga masih menunggu hasil dari laboratorium forensik Bidokes Polda Jateng. Sebab dari hasil tersebut akan diketahui penyebab pasti kematian, dengan diperiksa seluruh organ korban. Ini akan dikrosek dengan hasil olah TKP dan interogasi empat orang yang telah ditahan.

"Kita juga akan melakukan tes kejiwaan terhadap keempat orang ini. Sebab perbuatannya kan diluar nalar dan begitu tega juga orang tuanya melakukan hal itu kepada anak kandungnya sendiri. Alasannya nakal dan kena pengaruh gaib,"katanya.

Dikatakan, jasad korban telah disimpan di dalam kamar selama 4 bulan dan baru terkuak setelah ada kecurigaan dari pihak keluarga dan tetangga. Bermula dari pertanyaan Suratini (bibi korban) yang menanyakan mengapa ALH tidak pernah kelihatan, lalu oleh kedua orang tuanya di jawab sedang berada di tempat kakeknya Sutarno.

Suratini pun melakukan pengecekkan ke rumah Sutarno, namun sampai di sana tidak ada korban, dan kakeknya mengatakan tidak pernah ke sana. Sang kakek pun penasaran kemudian langsung menuju rumah anaknya untuk menanyakan keberadaan cucunya. Dari sinilah terkuak keberadaan ALH yang telah meninggal dunia.


 

183