Home Milenial Wakil Rektor Unnes Bagikan Tips Tuntaskan Skripsi di Masa Pandemi

Wakil Rektor Unnes Bagikan Tips Tuntaskan Skripsi di Masa Pandemi

Semarang, Gatra.com – Menyelesaikan skripsi menjadi salah satu kewajiban mahasiswa sebelum wisuda. Namun butuh kolaborasi yang harmonis antara dosen pembimbing dengan mahasiswa, sehingga tugas segera tuntas.

Munculnya pandemi Covid-19 membuat harmonisasi dosen pembimbing dan mahasiswa sedikit terhambat. Sebab dosen dan mahasiswa tidak bisa bertemu. Hal ini menjadi salah satu kegelisahan tersendiri bagi Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang (Unnes) Dr. Hendi Pratama, M.A.

Hendi pun akhirnya menyalurkan kegelisahannya lewat akun TikTok. Melalui video tersebut, Hendi ingin mengatakan bahwa dosen sendiri bisa membantu mahasiswa untuk bisa mengerjakan skripsi dengan cepat. Sehingga akan menciptakan sebuah kolaborasi yang proaktif antara dosen dengan mahasiswa.

Hingga Selasa (6/7) siang, ada 1,7 juta pemirsa dan 170 ribu orang menyukai video yang baru saja dipublikasikan pada empat hari lalu tersebut. “Padahal orang Inggris bilang, it takes two to tango (berdansa harus dua orang). Begitu pula skripsi. Melalui video yang viral ini, saya ingin menyampaikan bahwa skripsi harusnya menjadi ruang kolaborasi, dosen dan mahasiswa sama-sama proaktif. Semoga pesan ini sampai kepada para pemirsa TikTok yang kebanyakan juga para mahasiswa milenial,” ungkap Hendi dalam Talkshow Komunitas SEVIMA, Selasa (6/7).

Berangkat dari video TikTok viral tersebut, Hendi yang juga dosen Bahasa Inggris itu membagikan tips sukses bagi mahasiswa untuk mengerjakan skripsi di masa pandemi.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama Universitas Negeri Semarang (Unnes) Dr. Hendi Pratama, M.A. (kanan) saat Talkshow Komunitas SEVIMA, Selasa (6/7). (Dok. Komunitas SEVIMA)

1. Pahami bahwa skripsi adalah miniatur kehidupan

Mengalami sebuah kesulitan merupakan suatu hal yang wajar. Melalui skripsi inilah, mahasiswa bisa belajar tentang makna sebuah kehidupan tersebut. Jadi kesulitan dan tantangan yang dialami mahasiswa saat skripsi itu nantinya juga akan dialami di kehidupan.

Misalnya saja ketika mahasiswa mendapat dosen pembimbing galak, maka bisa jadi waktu bekerja nanti juga akan mendapat atasan galak. “Anggap saja skripsi adalah miniatur kehidupan. Artinya jika berhasil melewati skripsi ini maka akan berhasil dalam kehidupan. Masalah ada mahasiswa yang cepat dan ada yang lambat, ya itu bagian dari miniatur kehidupan. Yang penting yakin dan terus lakukan, karena Allah telah berfirman, di balik setiap kesulitan pasti ada kemudahan,” katanya.

2. Jangan depresi

Menurut Hadi, depresi skripsi bisa berujung depresi hidup juga. Untuk itu saat mendapatkan sebuah kesulitan, maka tak seharusnya depresi yang berkepanjangan. Jika mengalami kesulitan dalam mengerjakan sebuah skripsi, maka tak seharusnya harus terus mengurung diri dan membuatnya menjadi depresi.

“Kalau mengalami sebuah kesulitan, jangan sampai kamu terus bersedih dan mengalami depresi. Jadikan skripsi ini sebagai proses pembelajaran dalam hidup,” terang Hendi.

3. Cari ilmu di lapangan

Tips selanjutnya adalah mencari referensi di lapangan. Dalam pembuatan skripsi, data lapangan sagat diperlukan untuk menambah akuratnya penelitian yang dibuat, untuk itu ambil data di lapangan, interaksi dengan orang yang lebih pengalaman.

“Mahasiswa harus ambil data di lapangan dan interaksi dengan orang yang lebih pengalaman. Jangan hanya teori, tapi praktekkan. Misal, belajar bahasa inggris bisa telepon call center di Amerika atau India. Nah disitu bisa langsung dipraktekan, tanpa perlu keluar rumah karena pandemi,” bebernya.

4. Cari ilmu di internet

Menurut Hendi, semua sumber ada di internet namun harus difilter mana yang kredibel dan tidak. Di Unnes sendiri, sudah ada banyak literatur dalam Sistem Akademik Terpadu Unnes, atau biasa disapa dikenal dengan singkatannya “SIKADU”. Sistem ini sudah terintegrasi dengan ProFeeder untuk melakukan pelaporan nilai ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI), dan berisi banyak sekali literatur yang lebih dari cukup untuk para mahasiswa mengerjakan skripsi.

Media sosial juga bisa menjadi sarana untuk memperoleh ilmu. Misalnya di Tiktok layaknya tempat Hendi mempublikasikan video viral, tak sedikit konten edukasi tersedia jika mahasiswa mau memilih. Platform publikasi dan pembelajaran seperti Academia, Google Scholar, dan Edlink, dimana Hendi beserta Komunitas SEVIMA lainnya aktif membagikan penelitian dan materi pembelajaran, juga bisa jadi sumber ilmu yang tak kalah lengkap.

“Sebenarnya kita tahu, semua sumber di internet itu ada. Cuman harus hati-hati pilih mana yang kredibel dan tidak. Untuk cari yang kredibel bisa dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, update informasi akademik lewat SIKADU, dan banyak platform pembelajaran lainnya,” katanya.

5. Jadilah mahasiswa proaktif

Untuk mendapatkan kemudahan dalam mengerjakan skripsi, mahasiswa harus proaktif dalam menghubungi dosen. Namun, dosen sendiri juga harus proaktif dalam membantu mahasiswanya dalam mengerjakan skripsi.

“Agar proses mengerjakan skripsi bisa berjalan dengan lancar, mahasiswa harus proaktif dengan dosen, dan dosen sendiri juga harus aktif dalam membantu mahasiswanya. Skripsi harusnya menjadi ruang kolaborasi, dosen dan mahasiswa sama-sama proaktif,” terangnya.

910