Home Ekonomi Kata Warga Perihal Penutupan Pasar Karangpucung Cilacap

Kata Warga Perihal Penutupan Pasar Karangpucung Cilacap

Cilacap, Gatra.com – Pedagang di Pasar Karangpucung, Cilacap, Jawa Tengah berharap agar penutupan pasar untuk disinfeksi benar-benar hanya sehari. Pasalnya, jika kembali ditutup pada hari pasaran selanjutnya, pedagang dan masyarakat akan merugi.

Terlebih, banyak warga yang menggantungkan hidupnya dari aktivitas di pasar tersebut. Sebab, meski berstatus pasar desa, namun Pasar Karangpucung adalah pasar hewan terbesar di Cilacap dan salah satu pasar tradisional teramai.

Salah satunya adalah Nanik, petani jamur. Tiap hari, jamur produksinya harus dikirim ke pasar-pasar tradisional. Khusus Minggu dan Rabu adalah jatah untuk Pasar Karangpucung. Jika pasar tutup, bisa dipastikan ia akan kesulitan menjual jamurnya.

“Tidak ada pasar yang buka berdekatan di sekitar sana,” katanya, Sabtu (10/7).

Pedagang lain, pemilik toko yang enggan disebut namanya mengatakan, sejak awal PPKM Darurat, ia sudah membatasi operasional toko sembakonya. Bahkan, kini ia menutup toko dan hanya melayani pesanan via daring. “Tokonya tidak dibuka. Jadi pesannya lewat WA, terus barangnya diambil,” ujar dia.

Diketahui, Satgas Covid-19 Desa Karangpucung dan Kecamatan Karangpucung sepakat menutup Pasar Karangpucung pada Minggu (10/7) untuk keperluan disinfeksi. Panutupan dilakukan agar penyemprotan disinfektan bisa lebih optimal.

Camat Karangpucung, Asep Kuncoro mengatakan penyemprotan disinfektan dan meliburkan pasar sehari itu itu sekaligus sebagai upaya edukasi kepada masyarakat. Pasalnya, berdasar evaluasi masih banyak pedagang dan pembeli yang tidak menaati prokes.

“Kemarin itu di pasar hewan itu banyak yang tidak menggunakan masker,” ujar dia.

Menurut dia, disinfeksi ini dilakukan setelah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kecamatan Karangpucung, termasuk di sekirar Pasar Karangpucung. Namun, ia mengaku tak hapal jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut. Hanya saja, sejumlah kasus Covid-19 muncul di perkampungan sekitar pasar.

“Kalau dilakukan tracing secara khusus pedagang pasar belum, jadi tidak ada klaster pasar, penutupan sementara hari besok sekaligus edukasi kepada pedagang biar saling mengingatkan pedagang Dan pembeli mengenakan masker, karena kemarin hari rabu di monitoring forkopimcam masih terdapat ketidakpatuhan terutama di pasar kambingnya,” ucap dia.

Mengutip data Satgas Covid-19 Cilacap, jumlah kasus aktif di Karangpucung mencapai 34 orang dan suspek 44 orang. Secara keseluruhan, jumlah kasus aktif Covid-19 Cilacap per Sabtu (10/7) pukul 16.28 WIB mencapai 2.949 kasus.


 

1801