Banjarnegara, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah terus galakkan vaksinasi Covid-19. Pada awal dasarian ketiga Agustus 2021, vaksinasi telah mencapai 23,4 persen populasi target.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, DR Jaelan mengatakan dari target vaksinasi untuk Kabupaten Wonosobo, yang mencapai 688.468 orang, jumlah warga yang menerima suntik vaksin saat ini telah berada di angka 162.960, alias 23,67 persen.
“Sebanyak 105.243 warga menerima vaksinasi dosis pertama, 57.241 telah menjalani vaksinasi dosis kedua, dan 476 orang tenaga kasehatan yang berhadapan langsung dengan pasien COVID-19 dan rentan terhadap paparan corona telah menerima vaksin dosis ketiga,” katanya, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (21/8).
Dia menjelaskan, untuk mempercepat cakupan, program vaksinasi massal digelar hampir setiap hari di Sasana Adipura Kencana, dengan kuota mencapai 1.000 hingga 1.500 orang per hari. Angka ini akan bertambah dengan sejumlah program lain yang ditangani Polres maupun Kodim 0707 Wonosobo.
“Optimis target sasaran vaksinasi akan dapat dicapai,” tandas pemegang gelar doktor UGM ini.
Di lain sisi, tren positif juga menurun di Wonosobo dan angka kesembuhan juga makin meningkat pesat.
Menurut Jaelan, angka perkembangan Covid-19 di kota sejuk ini bahkan selaras dengan semangat kemerdekaan Republik Indonesia, yang menumbuhkan harapan dan optimisme baru.
“Tidak hanya tren penurunan jumlah kasus dan meroketnya kesembuhan yang layak untuk kita syukuri bersama, namun juga semangat dan antusiasme warga masyarakat untuk menjalani vaksinasi yang semakin hari semakin meningkat layak mendapatkan apresiasi,” jelasnya.
Kabar baik lainnya adalah menurunnya bed occupancy ratio (BOR) RS rujukan Covid-19 di Wonosobo yang terus menurun. Itu terjadi baik di RS pemerintah maupun swasta. “Baik RSUD Setjonegoro, RSI Wonosobo maupun RS PKU Muhammadiyah,” ujarnya.
Jaelan mengungkapkan, jumlah pasien dirawat akibat terpapar COVID-19 terus menurun hingga salah satu tenda darurat milik BPBD Kabupaten yang didirikan di halaman RSUD Setjonegoro untuk menampung lonjakan jumlah pasien sepanjang bulan Juli lalu, saat ini telah dibongkar.
“Dengan indikator epidemiologi ataupun indikator PPKM Mikro, peta zonasi kita membaik, dengan tidak ada satupun wilayah yang masuk kategori zona merah,” ucapnya.