Home Kesehatan 'Bina Swadaya' Gagas Peta Jalan Adaptasi & Pemulihan Covid-19

'Bina Swadaya' Gagas Peta Jalan Adaptasi & Pemulihan Covid-19

Jakarta, Gatra.com – Yayasan Bina Swadaya menggagas penyusunan ‘Peta Jalan Adaptasi Pengendalian dan Pemulihan Dampak Pandemi Covid-19 di Indonesia untuk Sektor Kesehatan’. Usulan ini dapat menjadi panduan bagi semua pihak untuk menuju percepatan pemulihan inklusif.

Ketua Dewan Pengurus Yayasan Bina Swadaya, Bayu Krisnamurthi, menganggap pemberdayaan masyarakat termasuk salah satu aspek penting dalam adaptasi dan pemulihan dampak pandemi. Menurutnya, terdapat lima prinsip yang semestinya ada di dalam usaha peta jalan tersebut.

“Prinsip pertama adalah kesetaraan. Kedua, partisipasi, kemudian akses informasi dan membangun kepercayaan publik. Keempat yaitu akuntabilitas dan transparansi, serta yang kelima adalah keberlanjutan. Kami berharap masyarakat bisa aktif dan berdaya dalam melakukan adaptasi itu,” katanya, Jumat (19/11).

Peta jalan diyakini dapat digunakan untuk mengakselerasi tingkat vaksinasi penduduk dan memastikan berbagai obat antivirus di pusat pelayanan kesehatan. Selain itu, juga berguna sebagai indikator penanganan pandemi, khususnya dalam mitigasi potensi lonjakan kasus aktibat mobilitas masyarakat.

Deputi 3 Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Agus Suprapto, mengapresiasi pembuatan peta jalan yang bisa menjadi bahan perhatian pemerintah dalam menetapkan kebijakan. Dia menilai keadaan terkini sudah kondusif bagi Indonesia karena penularan Covid-19 makin terkendali.

“Kita harus bisa mempertahankan situasi ini menjadi lebih baik dengan membangun koordinasi bersama berbagai pihak, baik di pusat maupun daerah. Upaya mengubah pandemi menjadi endemi tidaklah mudah. Tugas kita adalah mendorong terciptanya sistem di masing-masing daerah menjadi kunci,” katanya. 

Senada, Plt Direktur Jenderal Pencegahan, Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, menilai peta jalan adaptasi pengendalian dan pemulihan sebagai masukan yang positif dari pemangku kepentingan kepada pemerintah.

“Penanganan pandemi Covid-19 secara nasional dinilai sudah baik. Pada level transmisi komunitas berada di level satu, dan kapasitas respons di level dua. Saat ini, cakupan vaksinasi nasioal hampir 63% untuk dosisi pertama dan lebih dari 40% untuk dosis kedua,” jelasnya.

Maxi berharap, peta jalan adaptasi tersebut sejalan dengan empat pilar penanganan Covid-19. Pertama, pilar penguatan sistem kesehatan melalui implementasi protokol kesehatan. Kedua, pengaturan mobilitas. Ketiga, meningkatkan deteksi dan testing, serta keempat penguatan rantai pasokan vaksinasi. 

134