Washington DC, Gatra.com – World Bank atau Bank Dunia pada hari ini telah menyetujui pinjaman senilai US$400 juta (setara dengan Rp5,7 triliun) untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia sebagai bagian dari upaya guna memperbaiki penyelenggaraan perawatan kesehatan, memperluas cakupan, dan berinvestasi pada modal manusia di Indonesia.
Pendanaan ini, "Program Reformasi dan Hasil Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)," bertujuan untuk meningkatkan mutu perawatan kesehatan, meningkatkan efisiensi pembelanjaan JKN, serta mendukung pembuatan maupun pelaksanaan kebijakan JKN. Program ini akan melibatkan 4 pemangku kepentingan utama JKN, yaitu Kementerian Kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS-K), Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), serta Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Di samping meningkatkan kualitas perawatan dan efisiensi pembelanjaan JKN, pendanaan ini juga akan mendukung perbaikan sistem informasi kesehatan, sehingga dapat lebih terintegrasi ke dalam pembuatan kebijakan JKN yang lebih tepat sasaran dan terinformasi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Kunta Wibawa Dasa Nugraha, dilansir dari siaran pers yang diterima Gatra.com pada Jumat (17/12).
Sementara itu, Indonesia telah berhasil mencapai kemajuan signifikan dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Kesehatan Semesta melalui program JKN. Antara tahun 2014-2019 lalu, cakupan JKN mencapai 83% dari jumlah penduduk dan berhasil mengurangi pengeluaran belanja layanan kesehatan dari kantong pribadi, dari 47% menjadi 32%.
Namun terlepas dari pencapaian tersebut, kelemahan pada kualitas perawatan menyebabkan tingginya angka kematian ibu, tuberkulosis, dan stunting. Penyaringan dan diagnosis yang terbatas juga menghambat efektivitas pengelolaan terhadap penyakit kronis yang bebannya terus bertambah.
"Pekerjaan yang diselaraskan di kalangan para pemangku kepentingan sangat penting untuk memastikan bahwa program ini akan mencapai tujuan yang diinginkan dan bermanfaat bagi warga negara Indonesia sebagai pengguna utama JKN. Kementerian Kesehatan akan mengoordinasikan pelaksanaannya dan memberikan dukungan bagi sekretariat selama berjalannya program," ujar Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kemenkeu RI, Made Arya Wijaya.
Sedangkan Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan bahwa melalui dukungan ini, Bank Dunia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam upaya menjamin akses rumah tangga yang berkelanjutan kepada layanan kesehatan yang penting dan berkualitas.
"Aksesibilitas semacam ini sangatlah penting bagi upaya pemulihan Indonesia dari Covid-19 dan akan melahirkan tenaga kerja Indonesia yang lebih sehat dan lebih produktif di masa depan," ujarnya.
Di samping itu, selain dukungan dari Bank Dunia, Bill and Melinda Gates Foundation akan memberikan dana hibah sebesar US$2,33 juta (setara dengan Rp33,4 miliar) melalui World Bank's Indonesia Human Capital Acceleration multi-donot trust fund. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas JKN dalam melaksanakan serta mengoordinasikan prakarsa ini.