Banyumas, Gatra.com – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerja sama dengan Google dan Dinas Kominfo Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng), menggelar Program Tular Nalar untuk warga lanjut usia (lansia). Program literasi digital untuk lansia di Wonosobo itu pertama di Indonesia dari 25 kabupaten kota sasaran.
Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. Sebab, Kabupaten Wonosobo dipilih sebagai tempat pertama dari 25 kabupaten kota se Indonesia dalam penyelenggaraan FGD Tukar Nalar bagi warga Lansia. Menurutnya, warga lanjut usia sangat rentan penipuan. Pasalnya, literasi yang dimiliki minim sehingga lansia pengguna media sosial aktif jadi target kejahatan di dunia maya. Karena itu, dia mengajak seluruh pihak memperhatikan literasi digital kaum lansia.
“Karena kurangnya literasi digital tidak sedikit lansia yang terjebak atau menjadi korban kejahatan lewat media sosial, seperti penipuan, terpapar berita bohong atau turut menyebarkan informasi yang salah tanpa adanya filter dan di bagikan ke teman sesama lansia,” ungkap Afif, dalam Focus Group Discusion (FGD) bagi warga lanjut usia (lansia) bertajuk Warga Lansia Cakap Digital tersebut.
Lansia sebagai warga rentan digital, yang selama ini belum tersentuh literasi digital, dengan kegiatan FGD semacam ini akan sangat membawa manfaat yang sangat besar, sehingga Pemerintah Daerah akan terus mensuport atas hasil dan tindaklanjutnya.
“Tugas Pemkab Wonosobo, menyelesaikan persoalan yang muncul secara personal melalui aksi kerjasama dengan Mafindo yang sudah disusun dan ditindaklanjuti secara matang sehingga kaum lansia mampu menggunakan media sosial dengan bijak serta memanfaatkan sebaik mungkin,” tutur Afif.
Senada dengan Afif, Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar mengatakan, FGD merupakan momentum penting dalam upaya meningkatkan literasi digital bagi kaum lansia. Sebab dewasa ini banyaknya lansia di Wonosobo yang terkena pengaruh negatif melalui media sosial, contohnya keengganan untuk divaksin karena kalau vaksin kabarnya buruk bagi tubuh.
“Lansia sangat rentan akan tindak kejahatan menggunakan sarana digital, walau tidak semua pengguna android tapi pengaruh keluarga dan lingkungan sekitar juga cukup besar, dengan adanya penguatan literasi digital bagi lansia saya yakin akan sangat besar efeknya untuk mengantisipasi efek negatif pengguna media digital,” jelasnya.
Sementara, Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho menambahkan, tujuan utama FGD adalah sebagai upaya membangun kemampuan literasi digital dengan fokus kemampuan berpikir kritis sehingga tidak mudah terbujuk dan terpapar sesuatu yang belum jelas sumbernya. Program ini berjalan sejak tahun 2020 dengan partisipan aktif sebanyak 20 ribu orang. Ke depan, akan menjaring kurang lebih 25 kota se-Indonesia dengan target 6.000 lansia selama enam bulan.
“Kami akan terus berjejaring dengan Pemkab untuk merumuskan bagaimana strategi mengedukasi lansia yang tepat, dan output dari acara ini dapat ditawarkan di daerah lainnya di Indonesia,”kata Septiadi.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wonosobo dan Mafindo juga menandatangani kesepakatan bersama tentang kerja sama edukasi literasi digital bagi kelompok rentan untuk 5 tahun ke depan.