Home Sumbagteng Setahun Pemerintahan Fadhil-Bakhtiar, Ini kata Dosen FH Universitas Jambi

Setahun Pemerintahan Fadhil-Bakhtiar, Ini kata Dosen FH Universitas Jambi

Batanghari, Gatra.com - Dosen Fakultas Hukum Universitas Jambi, Dr. Arfa'i, S.H., M.H mengomentari setahun pemerintahan Bupati Batanghari Muhammad Fadhil Arief dan Wakil Bupati Bakhtiar.

Menurut dia, dalam satu tahun kepemimpinan pemilik jargon 'Batang Hari Tangguh' ini, belum bisa memberi penilaian secara paripurna realisasi 36 program kerja Fadhil-Bakhtiar.

Karena ada dua faktor, pertama awal masa jabatan Bupati dan Wabup diawali dengan problem anggaran yang minim. Kedua, tidak semua 36 program Bupati dan Wabup sejalan dengan APBD dan program milik Bupati sebelumnya.

Apalagi, kata dia ketika pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) masih sisa Bupati dan Wabup sebelumnya. Sehingga jika nilai efektifnya Bupati dan Wabup itu baru setelah APBD perubahan dan penggatian OPD yang berarti masa belum sampai satu tahun.

"Oleh karena itu, menurut saya belum ada dari 36 program Bupati dan Wabup yang bisa dinilai signifikan," katanya dikonfirmasi Gatra.com, Sabtu (26/2).

Ketua Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Jambi ini menilai, keberhasilan Bupati Fadhil Arief dan Wabup Bakhtiar dalam satu tahun baru sebatas menyelesaikan masalah yang ditinggalkan Bupati sebelumnya.

"Dan membangun pondasi untuk melangkah dalam pencapaian 36 program tersebut, seperti memperkuat kepemimpinan di OPD, memperkuat sumber PAD dan membangun jaringan ke semua pihak untuk mendapatkan investasi dan PAD," ucapnya.

Jadi, satu tahun ini lebih baik meletakkan keberhasilan Fadhil Arief adalah membangun pondasi untuk mewujudkan 36 program tersebut. Hal ini menurut dia wajar, karena banyaknya problem pada kepemimpinan sebelumnya.

Soal pegawai tidak tetap (PTT) misalnya, Arfa'i kira, isu ini tetap akan menjadi penilaian lawan politik dan masyarakat. Walaupun tidak signifikan, ia meyakini Fadhil-Bakhtiar bisa menjelaskan kepada masyarakat dan mengemasnya dengan baik. 

"Prinsipnya adalah Fadil harus melahirkan dan membuktikan kepada masyarakat bahwa Fadhil dan Bahtiar berbeda dengan Bupati dan Wabup sebelumnya," ujarnya. 

Jika ini bisa mereka lakukan, kata Arfa'i, maka apapun kebijakan Fadhil-Bakhtiar akan diterima rakyat dan lawan politiknya akan sulit untuk mencari isu terhadap Bupati Batanghari ke 15 ini.

"Saya kira 36 program itu bisa saja tercapai dengan kata kunci pertama Fadhil Arief fokus bekerja untuk bupati dan tidak terjebak dengan dominan mengurus partai dan PSSI," katanya.

Kunci kedua yakni; Kepala OPD mesti memiliki kualitas dan paradigma yang sama dengan Bupati. Kunci ketiga, semua pihak dirangkul untuk bekerja bersama mewujudkan 36 program tersebut.

"Saya kira ini dapat berpengaruh jika Fadhil terjebak dominan mengurus partai dan PSSI karena dengan masa jabatan yang singkat, maka Bupati mesti fokus bekerja untuk pemerintah batanghari," katanya.

Arfa'i melihat setahun pemerintahan, hubungan Fadhil-Bakhtiar masih mesra. Ia berharap kemesraan bertahan hingga masa jabatan keduanya berakhir. Sebab akan menjadi nilai bagus di mata masyarakat ketika membandingkan dengan Bupati dan Wabup Batanghari sebelum-sebelumnya.

"Saya kira dalam satu tahun ini antara legislatif dan eksekutif masih pada koridor tupoksinya masing masing, bahkan ada kecenderungan legislatif lebih mengikuti alur kinerja eksekutif. "Buktikan bahwa Fadhil-Bakhtiar memang berbeda dengan Bupati dan Wabup sebelum-sebelumnya" ini kata kunci buat Bupati Fadhil Arief dan Wabup Bakhtiar," kata Arfa'i.

Bupati Fadhil Arief dan Wabup Bakhtiar dilantik Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni tanggal 26 Februari 2021 di Rumah Dinas Gubernur Jambi. Pasangan ini berhasil menang atas pasangan Yunninta Asmara-M. Mahdan dan dr. M. Firdaus-Camelia Puji Astuti.

Fadhil-Bakhtiar dapat dukungan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai NasDem. Pasangan nomor urut 3 ini mampu meraup perolehan suara sebanyak 60.842 atau 37,82 persen.

1310