Jakarta, Gatra com- Setelah dua tahun pembatasan mobilitas dan perjalanan karena pandemi, tahun ini secara resmi Pemerintah Republik Indonesia mengumumkan bahwa kegiatan perjalanan untuk mudik kembali diijinkan. Meskipun mudik Idulfitri masih beberapa minggu lagi, animo masyarakat terlihat semakin memuncak dari sekarang.
Harga-harga terkait kebutuhan mudik Lebaran semakin meningkat menyusul kelangkaan dan melonjaknya permintaan pasar. Menurut data per 18 April, 70% tiket bus ke Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera, serta 43% tiket kereta api jarak jauh telah habis terjual, yang menandakan adanya lonjakan permintaan dan pengeluaran khusus transportasi.
Bagi banyak orang, kesempatan mudik ini harus bisa dimanfaatkan sekarang atau tahun depan, dan mereka tidak dapat menunggu lebih lama lagi. Tetapi sebagian besar masyarakat belum dapat mengunci bujet untuk mudik dari jauh hari sebelum Lebaran karena harus menyesuaikan dengan jadwal pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) mereka.
Untuk memberikan dukungan finansial bagi perusahaan dan karyawan, wagely, platform kesejahteraan finansial dengan solusi utama berupa Earned Wage Access (EWA) atau yang sering disebut ‘gaji instan’, meluncurkan inisiatif Bulan Penuh Berkah guna membantu perusahaan dan korporasi dalam memberikan akses THR kepada karyawan.
Inisiatif ini membantu para karyawan untuk membayar kebutuhan sehari-hari selama bulan Ramadan tanpa harus mengalami masalah keuangan.
“Setiap hari, karyawan memanfaatkan wagely untuk dapat mengakses gaji yang sudah mereka peroleh sebelum tanggal gajian tiba, terutama menjelang mudik Lebaran seperti saat ini," kata CEO wagely, Tobias Fischer dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/4).
Melalui inisiatif Bulan Penuh Berkah, wagely meningkatkan jumlah dana yang dapat diakses tanpa melebihi nilai gaji bulanan karyawan tersebut agar mereka bisa merencanakan dan membeli kebutuhan mudik. Inisiatif ini memberikan dampak positif pada produktivitas dan keterlibatan karyawan karena mereka tidak lagi merasa cemas memikirkan pengeluaran, sehingga mereka dapat kembali fokus pada pekerjaan.
“Perayaan Idulfitri haruslah diisi dengan momen-momen menyenangkan bersama keluarga dan sahabat tanpa harus menyebabkan tekanan finansial bagi mereka yang telah bekerja keras," paparnya.