Magelang, Gatra.com - Edward Hutabarat yang dikenal sebagai sosok dengan kepakaran wastra nusantara sukses menggelar presentasi karyanya yang mengangkat eksplorasi kain tenun nusantara khas Sumba.
Fashion Show yang digelar di kawasan Candi Borobudur ini, merupakan kerja sama Edward Hutabarat dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang aktif mengampanyekan “Tenun Nusantara: Menjaga Tradisi untuk Bumi Lestari”.
"Selama 20 tahun saya akhirnya memiliki kesempatan untuk memperkenalkan hasil Tenun Sumba," katanya di Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Rabu (30/11).
Seperti wastra nusantara lainnya yang sarat akan nilai budaya yang tinggi, kain tenun Sumba memiliki keindahan dari motif yang variatif dan nilai filosofis yang harus tetap dijaga.
Di balik keindahan kain tenun ini, ada serangkaian proses yang panjang dan tidak mudah. Hal ini juga turut merepresentasikan kesabaran penenun lokal dalam membuat kain tenun tersebut.
Menurutnya, dari mulai memintal sendiri benang dari kapas hingga nantinya menjadi kain, ada satu proses yang disebut Kabakil, yaitu teknik akhir dalam menyelesaikan sehelai kain Sumba yang dikerjakan dengan arah tenunan berlawanan dan dipelintir.
Selain dari fashion show, acara ini juga terdiri dari pameran Edward Hutabarat Living yang diselenggarakan pada 30 November-1 Desember 2022 dan dibuka untuk umum.
Pameran ini seolah melukiskan sentuhan pemikiran dan pengalaman Edward Hutabarat sebagai desainer sekaligus pecinta peradaban yang mencoba mendokumentasikan hasil perjalanannya dari tanah Sumba melalui tulisan, fotografi, dan film.