Lombok Tengah, Gatra.com -- Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan Kementerian Ketenagakerjaan telah membangun 3.757 BLK Komunitas (BLKK) periode tahun 2017 - 2022. Hal ini disampaikannya saat memberikan laporan pada acara peresmian BLK Komunitas Program Pembangunan Tahun 2022 dan Festival Kemandirian BLK Komunitas, di Yayasan Ponpes Manhalul Ma`arif Darek, Lombok Tengah, Jum'at, (10/2).
Dihadapan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, Menaker Ida menyampaikan Sebagai lembaga pelatihan berbasis masyarakat, BLK Komunitas menjadi solusi untuk mengatasi ketertinggalan sumberdaya manusia dan kesenjangan kompetensi warga masyarakat di perdesaan dan wilayah-wilayah pinggiran dengan mempercepat pengembangan kompetensi masyarakat menghadapi pasar kerja yang berubah cepat.
Urgensi dan manfaat BLK Komunitas dalam mengatasi kesenjangan kompetensi itu terbukti nyata, salah satunya di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. Setelah ditetapkannya KEK Mandalika menjadi salah satu destinasi pariwisata superprioritas, maka pasar kerja dan peluang usaha terbuka lebar. Tetapi masalahnya, pasar kerja dan peluang usaha itu tidak serta-merta menyerap tenaga kerja lokal untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan di kawasan tersebut.
Hal ini terjadi karena masyarakat lokal umumnya belum memiliki kompetensi yang sesuai dengan pasar kerja di hotel-hotel, restoran dan lain-lain. Kesenjangan inilah yang menyebabkan keberadaan kawasan strategis nasional itu belum dapat menyerap tenaga kerja lokal. Jika hal ini dibiarkan, maka masyarakat lokal akan tereksklusi dalam deru pembangunan kawasan.
Dalam situasi seperti itu, BLK Komunitas tampil mengatasi kesenjangan kompetensi tersebut. Dengan keberadaan BLK Komunitas di kawasan Mandalika, maka anak-anak muda dan warga desa di Kawasan Mandalika dalam mengikuti pelatihan yang sesuai dengan pasar kerja di kawasan.
" Alhamdulillah, sebagai contoh adalah BLK Komunitas Nurul Islam, dengan kejuruan perhotelan, yang alumninya telah bekerja di Hotel Pullman dan hotel-hotel lain di Kawasan Mandalika ini," ungkap Menaker Ida.
Lebih lanjut, Menaker Ida menyampaikan Kementerian Ketenagakerjaan terus berinovasi mencari cara terbaik, mencari terobosan yang inovatif, baik dalam teknis pelaksanaan pembangunan BLK Komunitas, maupun dalam pengembangan kurikulum pelatihan vokasi yang dapat diimplementasikan di BLK Komunitas.
"Tentu saja terobosan pengembangan kurikulum pelatihan vokasi ini menyesuaikan dengan kondisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri saat ini," jelas Menaker Ida.
Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan ini juga selaras dengan langkah strategis, transformatif dan inovatif Kementerian Ketenagakerjaan untuk menghadapi masalah dan tantangan dalam pembangunan Ketenagakerjaan, sebagaimana yang tercantum dalam Sembilan Lompatan Besar Ketenagakerjaan yang didalamnya mencakup transformasi BLK, link and match ketenagakerjaan, serta pengembangan talenta muda.
Sebagai informasi kepada Bapak Wakil Presiden, Kemnaker telah mengklasifikasi 3.757 (tiga ribu tujuh ratus lima puluh tujuh) BLK Komunitas menjadi tiga klasifikasi, yakni Klasifikasi Tumbuh sebanyak 1.752 BLK Komunitas dengan kriteria BLK telah menyelenggarakan pelatihan dengan baik. Klasifikasi Berkembang sebanyak 876 BLK Komunitas dengan kriteria BLK Komunitas telah menyelenggarakan pelatihan dan menjalin kemitraan untuk pendanaan pelatihan dan pemberdayaan alumni, sedangkan Klasifikasi Mandiri sebanyak 283 BLK Komunitas dengan kriteria BLK Komunitas tersebut telah memproduksi barang maupun jasa dan telah menghidupi lembaganya, serta sisanya 846 BLK Komunitas yang baru selesai dibangun yang akan di resmikan pada saat ini.
Pada kesempatan ini juga, Menaker Ida Fauziyah mendampingi Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin, berkeliling untuk melihat stand pameran produk Kemandirian BLK Komunitas serta berbincang dengan para alumni yang telah berhasil mengembangkan hasil produknya.
Turut hadir pada acara ini, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah, pengasuh pondok pesantren Manhalul Maarif Nahdlatul Ulama,TgH Lalu Ma’arif, serta Pimpinan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dari seluruh Indonesia.