Jakarta, Gatra.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama Anggota IV BPK-RI Haerul Saleh melakukan peninjauan terhadap lokasi rencana pembangunan infrastruktur pengaman pantai di dua lokasi yaitu Pantai Tondowolio dan Pantai Konaweha di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu, (8/3) lalu.
Diketahui saat ini, PUPR tengah menjalani proses desain mulai dari pemodelan fisik untuk simulasi, agar nantinya pengaman pantai yang akan dibangun ini akan berfungsi optimal.
Untuk itu berikut 3 fakta menarik tentang pembangunan pengaman Pantai Tondowolio dan Pantai Konaweha di Kolaka Sultra yang telah dirangkum Gatra.com:
1. Pencegah Abrasi
Pembangunan pantai di kedua lokasi ini digadang dapat melindungi pantai dari resiko abrasi dan erosi akibat dari terjangan ombak yang semakin dekat dengan Jalan Nasional Pomalaa-Wolulu dan permukiman warga Desa Tondowolio.
Hal ini juga dipercaya dapat melestarikan vegetasi dan kawasan permukiman di sekitar pantai.
2. Anggaran Pembangunan Miliaran Rupiah
PUPR menganggarkan sekitar Rp80 miliar untuk pembangunan kedua pengaman pantai ini. Dengan rincian diantaranya yakni untuk pembangunan untuk Pengaman Pantai Konaweha yakni senilai Tp35 miliar. Nantinya dari anggatan tersebut akan dibangun tiga unit groin tipe T dengan total panjang 850 m ditambah dengan batu bolder. Di groin ini nantinya akan terdapat akses untuk wisata dan penjualan tangkap laut yang memiliki lebar 1,6 m agar mencegah mobil masuk.
Kemudian, untuk pembangunan pengaman Pantai Tondowolio yakni senilai Rp45 miliar. Nantinya pengamanan pantai yang akan dibangun tersebut akan terdiri dari tiga jenis bangunan, yakni dua unit groin untuk menangkap sedimen dengan tipe T yang panjangnya mencapai 1.000 m/1 km dan bangunan tembok laut sepanjang 1.148 m.
3. Pembangunan Atas Permohonan masyarakat
Pemerintah dengan ini PUPR melakukan pembangunan pengaman pantai ini berdasarkan tindak lanjut dari permohonan masyarakat melalui Bupati Bupati Kolaka pada 2020 lalu.
Saat ini PUPR sedang menunggu alokasi anggaran dana untuk segera memproses rencana pembangunan yang telah direncanakan sekitar tahun 2022 lalu.