Washington, D.C, Gatra.com – Amerika Serikat (AS) mengatakan tidak melihat China mampu menjadi mediator yang tidak memihak antara Moskow dan Kyiv atas perang di Ukraina.
Komentar itu sebagai kritik langsung AS terhadap tujuan China, untuk menjadi perantara dalam upaya mengakhiri perang.
"Saya kira Anda tidak dapat melihat China sebagai tidak memihak dengan cara apa pun," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby kepada wartawan, dikutip AFP, Rabu (22/3).
Dia menyebut bahwa China telah menahan diri untuk tidak mengkritik invasi Rusia ke Ukraina, dan terus membeli minyak Rusia bahkan ketika Barat menjatuhkan sanksi pada industri energi Moskow, agar membuat Kremlin kekurangan uang untuk mengongkosi perang.
Baca Juga: Putin Siap Membahas Proposal Perdamaian Ukraina Diusulkan China
Kirby menambahkan bahwa China juga ikut menirukan propaganda Rusia yang menyatakan bahwa AS dan negara-negara Barat lainnya harus disalahkan atas perang, karena memberikan dukungan kuat kepada Ukraina yang pro-barat selama bertahun-tahun, sehingga Rusia merasa terancam dan dibenarkan dalam penyerangan ke Ukraina.
Dalam pertemuan puncak Presiden China Xi Jinping mengunjungi Rusia Selasa dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, dan menjadikan perang di Ukraina sebagai agenda utama mereka.
Setelah pembicaraan hari Selasa, mereka saling memuji apa yang mereka sebut sebagai "era baru" dalam hubungan Rusia-Cina.
Kirby mencibir kedua negara tidak begitu terhubung oleh aliansi melainkan "perkawinan kenyamanan, karena itulah yang saya pikirkan."
Baca Juga: Jelang Kunjungan Xi Jinping, Putin Sambut Baik Peran China di Krisis Ukraina
China telah mempresentasikan proposal posisi 12 poin tentang perang yang mencakup seruan untuk berdialog dan menghormati kedaulatan teritorial semua negara.
Putin mengatakan dia terbuka untuk pembicaraan tentang Ukraina, dan memuji proposal posisi Beijing.
Kirby mengatakan bahwa Rusia dan China ingin mengubah aturan permainan itu,” ang berarti aturan berdasarkan tatanan internasional.
Meski begitu, “AS tetap ingin mempertahankan saluran komunikasi dengan China,” katanya.
Kirby mengaku tidak mengetahui China akan memberikan bantuan militer ke Rusia. AS mengatakan bahwa China sedang mempertimbangkan langkah besar ini, meski China membantahnya.