Banjarbaru, Gatra.com - Kabar kurang bagus datang dari Embarkasi haji Banjarmasin. Dimana keberangkatan jamaah calon haji (JCH) kelompok terbang (Kloter) 4 asal daerah Kabupaten Barito Timur (Bartim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengalami penundaan terbang menuju Madinah karena pesawat pengangkut, Garuda Indonesia mengalami kerusakan teknis di Bandara Internasional Syamsuddin Noor, Sabtu (3/6).
Sambil dilakukan perbaikan, pesawat cadangan berukuran lebih kecil dikirim dari Jakarta menuju Banjarbaru guna mengangkut JCH menuju Bandara Kuala Namo untuk transit sembari menunggu perbaikan pesawat usai.
Informasi yang diterima Gatra.com dari Humas Kemenag Kalsel menyebutkan, akibat dari kerusakan si burung besi, JCH Kloter 4 dengan sangat terpaksa tidak dapat terbang secara bareng atau komplet satu pesawat.
Musabab, karena pesawat pengganti bukan Garuda berukuran besar dan bisa terbang langsung ke Madinah, namun hanya pesawat berbadan langsing.
Kakanwil Kemenag Kalsel yang juga Ketua PPIH Embarkasi Banjarmasin, Muhammad Tambrin dalam siaran pers tersebut mengungkapkan, Kloter 4 Embarkasi Banjarmasin diterbangkan menuju Madinah terpaksa secara terpisah dalam beberapa kali penerbangan.
“Penerbangan pertama berjumlah 46 orang jemaah yang diberangkatkan dari Bandara Internasional Syamsuddin Noor menuju Bandara Kuala Namo pada Pukul 21:55 Wita dan diinapkan disana," ujarnya.
Tambrin membeberkan, pemberangkatan pertama sebanyak 46 JCH terbagi dalam dua kali penerbangan, pertama sebanyak 24 orang dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GA6133 bergabung dengan SOC 33 yang direncanakan berangkat 4 Juni pukul 05.15 menuju Madinah.
"Untuk penerbangan kedua sebanyak 22 orang dengan pesawat Garuda nomor penerbangan GA6134 bergabung dengan SOC 34 yang direncanakan berangkat 4 Juni pukul 15:55 menuju Madinah," terangnya.
Sedangkan 281 JCH lainnya, ungkap Tambrin, akan diberangkatkan dari Banjarmasin menuju Madinah Pukul 00.34 dan transit mengisi bahan bakar di Kuala Namu, kemudian setelah itu berangkat menuju Madinah.
"Pada pernerbangan ini ada terdapat satu jamaah kloter 2 dari Kabupaten Tabalong untuk mengisi open seat yang kemaren sempat gagal berangkat dan sekarang diperbolehkan berangkat berdasarkan rekomendasi dari KKP,” sebutnya.