Jakarta, Gatra.com- Tokopedia Marketing Solutions dan Meta Luncurkan Kolaborasi Pemanfaatan ‘Collaborative Ads’ untuk membantu pelaku usaha meningkatkan konversi penjualan di e-commerce dengan memaksimalkan strategi pemasaran online lewat beriklan di media sosial.
"Tokopedia Marketing Solutions bekerja sama dengan Meta–perusahaan media sosial yang menaungi Facebook dan Instagram–dalam pemanfaatan Collaborative Ads,” kata Vice President of Tokopedia Marketing Solutions, Edwin Chayadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/6).
Data teranyar Tokopedia menunjukkan, jumlah penjual di Tokopedia sekarang sudah mencapai lebih dari 14 juta. Melalui Tokopedia, belasan juta pelaku usaha ini memasarkan lebih dari 1,8 miliar produk ke masyarakat di 99% kecamatan di Indonesia.
Di sisi lain, laporan Meta bersama Bain & Company tahun 2022 menunjukkan Indonesia menjadi negara berpopulasi digital terbesar di Asia Tenggara, dengan 168 juta konsumen digital. “Ratusan juta konsumen digital di Indonesia ini merupakan konsumen yang potensial untuk disasar oleh para pelaku bisnis,” jelas Edwin.
Baca juga: Mitra Tokopedia Fokus Tawarkan Produk Digital
Pemanfaatan Collaborative Ads, hasil kerja sama Tokopedia dan Meta, memungkinkan pelaku bisnis meningkatkan konversi penjualan di Tokopedia dengan mengiklankan produknya ke pengguna Facebook, Instagram, dan Messenger yang telah menunjukkan ketertarikan membeli berdasarkan aktivitasnya di Tokopedia.
Pelaku usaha yang menggunakan Collaborative Ads lewat Tokopedia Marketing Solutions dapat beriklan di media sosial secara lebih strategis untuk menjangkau konsumen yang paling potensial. Iklan mereka akan diarahkan kepada pengguna Facebook, Instagram dan Messenger, yang pernah melihat produk/toko, menambahkan produk ke keranjang belanja, maupun pernah melakukan transaksi di toko mereka di Tokopedia. "Jadi, iklan akan sangat targeted dan potensial terkonversi menjadi penjualan,” jelas Edwin.
Head of Client Solutions Meta Indonesia, Mifza Muzayan memaparkan bahwa laporan Meta bersama Bain & Company juga menunjukkan, penetrasi retail online termasuk e-commerce di Indonesia terus meningkat setiap tahun. Dimana kenaikannya adalah sebesar 12%, dibandingkan angka pertumbuhan di India (10%) dan Cina (4%).
“Artinya, e-commerce menjadi salah satu platform belanja pilihan konsumen, sekaligus platform yang potensial bagi para pelaku bisnis di Indonesia bertemu dengan konsumen maupun calon konsumen,” jelas Mifza.
Laporan yang sama juga menyebutkan, lebih dari 40% konsumen digital di Indonesia menjadikan media sosial–baik dengan konten gambar/video maupun aplikasi pesan–sebagai channel utama pada fase Discovery (mulai mencari/menemukan produk) dan Evaluation (sudah tertarik akan sebuah produk dan sedang melakukan evaluasi seperti membandingkan harga) sebelum memutuskan berbelanja online. Sementara itu, 51% konsumen digital di Indonesia melakukan transaksi berbelanja (fase Purchase) di e-commerce.
“Iklan media sosial menjadi salah satu faktor paling berpengaruh bagi konsumen dalam berbelanja online termasuk melalui e-commerce. Dengan jumlah pengguna aktif Meta yang tinggi, ini menjadi peluang besar bagi pelaku bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih banyak,” tambah Mifza.
Baca juga: Tokopedia Dukung UMKM Miliki NIB dan Berbagai Manfaatnya
Collaborative Ads sendiri adalah solusi pemasaran inovatif dari Meta yang memudahkan pelaku bisnis untuk beriklan di Facebook, Instagram dan Messenger, guna meningkatkan konversi penjualan ke tokonya, termasuk di e-commerce Tokopedia.
“Meta berkolaborasi dengan Tokopedia Marketing Solutions untuk memungkinkan Collaborative Ads dari para penjual di Tokopedia dapat menyasar audiens yang tepat pada waktu yang tepat,” jelas Mifza.
Pemanfaatan Collaborative Ads lewat Tokopedia Marketing Solutions bisa tingkatkan ROAS pelaku bisnis hingga 14x lipat
Lewat kolaborasi dengan Meta, Tokopedia Marketing Solutions membantu pelaku bisnis menargetkan audiens media sosial dengan lebih efektif melalui iklan yang dipersonalisasi, dimana audiens hanya akan melihat iklan produk yang memiliki relevansi tinggi dengan niat belinya.
Pelaku bisnis juga bisa mendapatkan analisis menyeluruh dengan melihat jumlah reach, impression, click, jumlah pesanan, add to cart dan lain-lain pada tokonya di Tokopedia. Hal tersebut dapat memperkaya evaluasi kinerja pemasaran dan membantu pelaku bisnis mengambil keputusan yang lebih tepat.
“Selain itu, pelaku usaha yang memanfaatkan Collaborative Ads lewat Tokopedia Marketing Solutions juga dapat memperluas jangkauan konsumen. Penjual di Tokopedia bisa menjangkau lebih banyak calon pembeli di media sosial–dalam hal ini Facebook dan Instagram–untuk membawa mereka bertransaksi di toko online milik penjual di Tokopedia,” jelas Edwin.
Kampanye dari para pelaku bisnis di Tokopedia akan tampil lewat berbagai channel di platform Meta, seperti Facebook Feed dan Stories, Instagram Feed, Stories dan Reels, serta Messenger dengan berbagai format, misalnya storefront ads (iklan yang menunjukkan halaman utama toko atau produk) atau carousel ads (iklan dengan beberapa foto dalam satu post).
Baca juga: Memulai Bisnis Rumahan ala Tokopedia, Ini Tipsnya
“Penjual di Tokopedia yang menggunakan Collaborative Ads melalui Tokopedia Marketing Solutions mengalami peningkatan rata-rata pendapatan toko hingga lebih dari 30% dan pesanan toko hingga 35%.* Mereka juga mendapatkan Return on Ad Spend atau ROAS hingga 14 kali lipat dibandingkan sebelum memanfaatkan Collaborative Ads,” ungkap Edwin.
“Untuk memanfaatkan Collaborative Ads, pelaku bisnis bisa menyerahkan strategi pemasarannya kepada Tokopedia Marketing Solutions dan Meta, sehingga pelaku bisnis bisa fokus ke hal-hal penting lainnya, misalnya membangun dan mengembangkan brand-nya,” kata Edwin.
Penjualan Elite Spring Bed, LEGO dan TCL di Tokopedia melesat tajam setelah menggunakan Collaborative Ads pada strategi pemasaran online
Elite Spring Bed, salah satu pelopor produsen spring bed di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1987, merupakan salah satu pelaku bisnis di Tokopedia yang menggunakan strategi pemasaran online dari Tokopedia Marketing Solutions, termasuk pemanfaatan Collaborative Ads bersama Meta.
“Elite Spring Bed memiliki misi untuk menciptakan produk berkualitas dengan harga bersaing serta memberikan edukasi produk tepat guna kepada konsumen. Untuk menyasar audiens yang tepat, kami memanfaatkan Collaborative Ads lewat Tokopedia Marketing Solutions. Hasilnya, Elite Spring Bed berhasil mencatat peningkatan pemesanan sebesar 60%, peningkatan pendapatan sebesar 156% dan ROAS sebesar lebih dari 9 kali lipat,” ujar Head of Marketing Elite Spring Bed, Fajri.
Sementara LEGO, salah satu manufaktur mainan terkemuka di dunia yang juga memiliki toko di Tokopedia, juga menggunakan Collaborative Ads pada strategi pemasaran online-nya, guna mendekatkan LEGO ke pasar Indonesia, khususnya konsumen digital, dan meningkatkan penjualan.
“Indonesia merupakan pasar yang sangat penting bagi LEGO Group. Dengan bantuan Collaborative Ads, LEGO mencatat pertumbuhan yang sangat positif, dimana terdapat peningkatan pemesanan toko sebesar 113% dan peningkatan pendapatan toko sebesar 163%. Kami juga mendapatkan ROAS sebesar 3,6 kali lipat pada kampanye kami. Pencapaian ini merupakan bukti keberhasilan dan efektivitas dari kolaborasi Tokopedia Marketing Solutions dan Meta,” ujar SEA E-Commerce Head of the LEGO Group, U-Fong Chua.Ada pula TCL, merek teknologi global terkemuka dalam panel layar, TV dan perangkat seluler, yang juga telah memanfaatkan Collaborative Ads untuk meningkatkan konversi penjualan di Tokopedia dari iklan di media sosial.
Baca juga: UMKM Wajib Simak! Lima Tips dari Tokopedia, Jualan Online agar Tidak Langgar HKI
Chief Marketing Officer TCL Indonesia, Wesley Yeung, mengatakan, “Dengan menggunakan Collaborative Ads dari Tokopedia Marketing Solutions, TCL telah mencatat peningkatan pendapatan sebesar 257%, peningkatan pemesanan sebesar 288%, dengan ROAS sebesar lebih dari 21,4 kali lipat.
“Ke depannya, Tokopedia Marketing Solutions akan terus berupaya membantu pelaku bisnis di Indonesia untuk mengakselerasi performa bisnis mereka di Tokopedia, bersama para mitra strategis yang memiliki semangat yang sama dalam membantu pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia,” tutup Edwin.