Home Ekonomi Pertamina Geothermal Energy Targetkan Peningkatan Kapasitas Kelola Panas Bumi Hingga 1 GW 

Pertamina Geothermal Energy Targetkan Peningkatan Kapasitas Kelola Panas Bumi Hingga 1 GW 

Tangerang, Gatra.com- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menargetkan dapat meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola secara langsung menjadi 1 gigawatt (GW). Dimana dari 672 MW kapasitas terpasang, PGE akan menambah 340 MW dalam dua tahun mendatang.

"Untuk mencapai target 1 GW, PGE mengimplementasikan strategi quick wins melalui optimalisasi pemanfaatan teknologi binary (co-generation) serta pemanfaatan electrical submersible pump (ESP)," kata Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/7).

Penambahan 340 MW akan didapatkan dari proyek-proyek yang sudah siap dieksekusi, seperti Hulu Lais (Unit 1 dan 2) sebesar 110 MW dan Lumut Balai (Unit 2) sebesar 55 MW. Serta optimalisasi teknologi binary di area-area existing, seperti Hululais, Lumut Balai, Ulubelu dan Lahendong.

Pengelolaan potensi panas bumi menjadi prioritas utama dalam dua tahun ke depan. Dengan kekuatan yang disokong dari 13 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) dan satu Wilayah Kerja Penugasan, dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW melalui operasi bersama (join operation contract)

“Pulau Sumatra dan Jawa sendiri memiliki potensi sumber daya panas bumi sebesar ~17,4 GW. Sebagai pulau yang paling banyak memiliki industri di Indonesia, panas bumi memiliki potensi untuk menjadi sumber daya utama baseload hijau untuk sektor industri," jelas

Baca juga: Indonesia dan Selandia Baru Teken Kerja Sama Senilai Rp147,8 Miliar untuk Energi Panas Bumi

Julfi melanjutkan secara garis besar, dalam pengembangan potensi geothermal di Indonesia, PGE memiliki dua tantangan, yaitu secara komersial dan teknologi. Namun tantangan pengembangan panas bumi tersebut, kata dia, sudah berhasil dihadapi dengan baik oleh PGE melalui maksimalisasi peluang komersial dan optimalisasi teknologi.

Untuk mengoptimalkan peluang komersial tersebut, PGE mengembangkan produksi green hydrogen, serta produksi green methanol.

Selanjutnya adalah optimalisasi pemanfaatan sumber geothermal selain dari listrik. Misalnya dari steam dan brine untuk pemanas, geotourism, pengering untuk keperluan agrikultur, ekstraksi silika, meningkatkan interkoneksi antara lokasi produksi geothermal dan secondary product di Pulau Sumatera.

Baca juga: Soal Green Bond, PGEO: Memang untuk Investor Luar Indonesia

“Semua rencana yang sudah disiapkan PGE ini merupakan bentuk dukungan terhadap roadmap pemerintah dalam meningkatkan peran energi terbarukan dalam bauran energi nasional, yaitu menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin kapasitas panas bumi di dunia dengan kontribusi sebesar 28% dalam rangka mencapai Net Zero Emission,” pungkas  Julfi.

130