Jakarta, Gatra.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan sampai dengan akhir Juni 2023, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin landai menjadi Rp26,6 triliun.
Jumlah tersebut sudah jauh lebih rendah dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2022, di posisi Rp58,2 triliun, atau turun sekitar 54,3% secara Year on Year (yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, penurunan yang terjadi tersebut, didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal.
Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,98% per Juni 2023.
"Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,27 persen," kata Darnawan dalam konferensi pers paparan kinerja kuartal II 2023 secara virtual pada Senin (31/7).
Selain itu, Darmawan menyampaikan bahwa, di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset.
Hal tersebut tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,53% per Juni 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2022 di level 2,47% atau telah turun sebesar 94 basis poin (bps).
Dalam menjaga kualitas aset, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai.
“Sampai dengan kuartal II 2023 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 342,2%, meningkat dari posisi kuartal II tahun sebelumnya yang sebesar 274,5%,” kata Darmawan.
Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 25,8% atau naik 275 basis poin (bps) secara yoy. Sementara posisi net interest margin (NIM) bank only terjaga solid di level 5,30%.
Bank Mandiri, kata Darmawan juga terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional, yang tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang mencapai Rp 59,8 triliun sampai dengan Juni 2023.
Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga telah membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 140 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,55 juta nasabah.