Kupang, Gatra.com – Dalam rangka mendukung lalu lintas distribusi bahan bakar, PT PLN (Pesero) UIW NTT teken MoU dengan Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang. MoU ini dilaksanakan di kantor KSOP Kelas III Kupang antara Manager PLN Unit Pelaksana Pembangkitan Timor (PLNUPK Timor), Ismanta dan Kepala KSOP Kelas III Kupang, Simon Baon.
Simon Baon mengatakan, kerja sama ini sejalan dengan tugas KSOP Kelas III Kupang, dalam mengawasi dan mengamankan aktiviitas di area Pelabuhan Kupang.
“Kami bertugas melakukan pengawasan dan penegakan hukum, di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran. Kerja sama ini mendukung tugas kami dalam melayani mitra yang beroperasi di daerah Pelabuhan Kupang, salah satunya bongkar muat bahan bakar, termasuk batu bara di PLTU Timor-1 yang telah beroperasi di Oesina,” kata Simon Baon (9/10).
Selain itu, tambah Simon Baon, kerja sama ini menjadi satu bagian menjalin silaturahmi antara Kementerian Perhubungan dengan PLN, sehingga operasi Tersus berjalan dengan baik. Pihaknya mendukung kegiatan PLN di Kupang.
Sementara itu, Manager PLN UPK Timor, Ismanta, menyampaikan apresiasi atas penandatanganan MoU dengan KSOP Kelas III Kupang.
“Dengan komitmen ini, dapat memudahkan proses unloading batu bara di jetty (dermaga) PLTU Timor-1, yang tentunya mendukung ketersediaan bahan bakar secara kontinyu, sehingga listrik dapat terus menyala,” paparnya.
Menurut Ismanta, sistem kelistrikan di Pulau Timor sudah besar dan cukup bagus, dengan adanya PLTU Timor-1 ini akan menambah daya kemampuan sistem di Pulau Timor.
“Selain unloading batu bara, PLN dan KSOP Kupang juga telah bekerja sama dalam proses loading dan unloading BBM untuk di-supply ke unit-unit pembangkit isolated tersebar di Pulau Alor, Sabu, Rote, dan Semau. Harapan kami, kerja sama ini dapat berjalan baik dan dapat membantu PLN dalam melayani masyarakat di seluruh wilayah kerja kami,” kata Ismanta.
Dengan masuknya PLTU Timor-1, tegas Ismanta, sistem kelistrikan di Pulau Timor dengan beban puncak 110 MW ditopang oleh 5 unit pembangkit dengan total kapasitas 164 MW akan memiliki daya mampu sebesar 274 MW sehingga terjadi surplus daya sebesar 110 MW.