Jakarta, Gatra.com – Indonesia Comic Con X Dunia Games (DG) Con 2023 yang menghadirkan lima pilar budaya pop, yakni gim, komik, mainan, film, dan gaya hidup sukse digelar di JCC Senayan, Jakarta.
Muhammad Zinedine Alam Ganjar mengatakan, gelaran tersebut berperanan penting memberikan wadah para pelaku industri kreatif untuk bisa berkolaborasi dan berkreasi sehingga membawa dampak perkembangan bagi industri ekonomi kreatif (Ekraf) di negeri ini.
“Itu memberikan peluang buat teman-teman yang ada interest ke sana, ternyata ini loh marketnya tuh ada, marketnya ada berarti tinggal bagaimana itu dituangkan kembali,” kata Alam.
Putra dari pasangan Ganjar Pranowo-Siti Atikoh ini dalam keterangan diterima pada Minggu (5/11), melanjutkan, gelaran tersebut menjadi ruang bagi komunitas pelaku di bidang seni tersebut untuk menunjukan karya dan mengajukan idenya.
“Itu menjadi salah satu titik menarik sih yang aku lihat ya,” ujar Alam yang sempat melihat gelaran Indonesia Comic Con X Dunia Games (DG) Con 2023 tersebut.
Menurut Alam, festival ini juga menjadi ruang inklusif bagi para komunitas pegiat gim, kreator komik, pop kultur, dan brand distro lokal untuk mengembangkan bakat dan potensinya.
Dalam lawatannya, Alam Ganjar melihat-lihat dan tertarik pada salah satu booth "rubber band gun", yakni permainan menembak menggunakan sebuah pistol mainan unik yang terbuat dari kayu dengan peluru karet gelang.
Alam Ganjar juga memborong sejumlah pakaian produk-produk distro lokal. Menurut dia, ada sisi menarik yang membuatnya memutuskan untuk berbelanja barang itu.
“Dari segi looknya sendiri juga tadi banyak banget lokal produk, trus juga lokal-lokal ilustrator yang sudah mendunia, itu juga cukup keren aku tadi melihatnya juga,” kata dia.
Ia mengungkapkan, dari sekian banyak itu, yang paling berkesan baginya adalah mainan tembak-tembakan berupa pistol-pistolan yang menggunaan rubber bullet pakai karet. “Itu produknya bagus banget,” ujarnya.
Indonesia Comic Con x DG Con juga menggelar DG Award, sebuah penghargaan yang diberikan kepada pelaku industri kreatif di subsektor pengembangan gim dan e-sport Indonesia.
Tak hanya itu, event ekonomi kreatif itu turut memberikan kesempatan bagi para pelaku industri kreatif, seperti ilustrator atau pencinta komik untuk menunjukkan hasil karya terbaiknya kepada para pakar lewat "portofolio review". Bahkan, untuk kategori animasi, para animator bisa menampilkan karya-karyanya agar di-review langsung oleh studio animasi.
Alam menyampaikan, ajang ini sangat penting untuk menunjukkan karya di bidang kreativitas tersebut. Selain itu, adanya pasar untuk berbagai karya kreatif, di antaranya komik yang tidak semua kalangan menjadi segmen pasarnya, namun diberikan ruang khusus di JCC yang menjadi salah satu convention center terbesar di Indonesia.
"Yang nunjukin kalau memang banyak banget yang mau datang ke situ, yang interest ke situ, jadi kegiatan-kegiatan seperti ini tuh perlu ada buat nunjukin eksistensi pasarnya, jadi mendapat sorotan dari mana-mana,” ujarnya.
Untuk itu, Alam ingin supaya kegiatan serupa perlu dilakukan secara masif guna memacu semangat dan kreativitas para kreator komik, ilustrator, pop kultur, dan brand distro lokal dalam berkarya sehingga menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah ekonomi.
“Ini menjadi tempat transaksi kan, ada jual-beli, ekonomi berputar di situ, temen-temen kreator ataupun temen-temen di industri ini dapet sarana lah buat mereka memperdagangkan hasil karya mereka,” katanya.