Home Nasional Pandangan Siti Atikoh soal Maraknya Kekerasan terhadap Perempuan

Pandangan Siti Atikoh soal Maraknya Kekerasan terhadap Perempuan

Jakarta, Gatra.com – Siti Atikoh Supriyanti menyampaikan perempun harus mempunyai self worth atau menghargai diri sendiri, percaya diri, dan berani untuk membuat pilihan.

Selain itu, kata Atikoh dalam diskusi women empowered women bertajuk kekerasan pada perempuan di Jakarta pada akhir pekan ini, perempuan juga harus bisa membangun kesadaran pada sesama wanita bahwa satu dengan lainnya memiliki hak yang sama dalam meraih cita dan mengambil peran dalam kehidupan bermasyarakat.

“Kecerdasan perempuan tidak boleh dipandang sebelah mata,” kata istri dari calon presiden (Capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo tersebut.

Pasalnya, lanjut Atikoh, ada banyak sekali perempuan cerdas nan kritis di Indonesia, di antarnya Menlu Retno Marsudi yang saat ini berjuang keras dengan segala upaya untuk menyuarakan kedamaian di Palestina, Menkeu Sri Mulyani, Najwa Shihab, dan Angkie Yudistia yang tengah memperjuangkan berbagai hak-hak disabilitas.

Sebagai seorang perempuan, Siti Atikoh menyebut, perlu adanya sikap untuk saling menguatkan sesama wanita, terutama wanita yang berada di titik terendah seperti korban KDRT, sebuah kelompok yang sehat, sangat membantu sesama wanita untuk pulih dari trauma kekerasan yang dihadapi.

“Bantu sesama wanita untuk kembali menemukan potensi diri dan kembali berdaya setelah melewati peristiwa keterpurukan,” katanya dalam keterangan pers.

Pada sesi tanya jawab, seorang tamu undangan pada acara hari ini bernama Nova, menceritakan pengalaman pribadinya yang mengalami kekerasan dan berdampak pada kesehatan mentalnya. Merespons hal tersebut, Siti Atikoh memberikan semangat dan apresiasi dengan tindakan tepat yang dilakukan Nova.

"Yang dilakukan sudah baik dan tepat, memiliki inisiatif pribadi dengan didampingi oleh seseorang yang profesional. Kita perlu juga mencari orang yang paham dengan kondisi terkini kita. Mulai dari diri kita, kita harus saling support. Women empowered women,” ujarnya.

Seorang disabilitas low vision bernama Dian, menceritakan pengalamannya yang sering mengalami kekerasan psikologis mulai dari bangku sekolah hingga saat memasuki dunia kerja.

Merespons cerita dari Dian tersebut, Siti Atikoh berharap agar ke depan tempat-tempat umum bisa lebih inklusif. “Belum semua tempat inklusif. Mungkin belum semua orang memahami kondisi seorang low vision,” katanya.

Di Tengah acara, Siti Atikoh mendapatkan kejutan ulang tahun. dari tamu undangan dan peserta diskusi. Hadirin mengaku salut dengan pesan-pesan dari Siti Atikoh. Tamu undangan yang hadir sebagian besar merupakan kalangan muda dari berbagai profesi.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara ulang tahun Siti Atikoh. Acara ditutup dengan potong tumpeng, juga doa bersama. Papan bunga bertuliskan selamat ulang tahun kepada Siti Atikoh juga terlihat berjajar di sekitaran lokasi acara.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai komunitas, seperti Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (PIJAR), ExtravaGanjar, teman- teman perwakilan disabilitas, Perempuan Pengurus Tim Pemenangan Daerah (TPD), Tim Pemenangan Muda (TPM), Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud DKI Jakarta, dan para influencer.

91