Jakarta, Gatra.com - Sebagai salah satu kekuatan ekonomi, usaha mikro kecil menengah (UMKM) tidak bisa dianggap sebelah mata.
Dengan data terakhir menunjukan terdapat 65,45 juta UMKM Indonesia, mereka memberikan kontribusi 97% terhadap total penyerapan tenaga kerja dan 61% terhadap PDB nasional. Hal ini menjadikan mereka salah satu backbone dan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah berupaya melakukan program-program penguatan dan pemberdayaan UMKM. Salah satunya melalui Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM yang merupakan salah satu proyek prioritas Pemerintah sejak tahun 2022. Dengan pendekatan pengembangan komoditas dari hulu ke hilir, program ini berusaha mensinkronkan upaya lintas instansi Pemerintah dalam pengembangan UMKM.
Kemendag melalui Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) mendukung pelaksanaan Major Project Pengelolaan Perpadu UMKM ini melalui pelaksanaan pelatihan pengembangan produk dan kemasan bagi pelaku UMKM.
Di tahun 2023 ini, pelatihan tersebut dilakukan bekerjasama dengan dinas perdagangan kabupaten/kota di lokasi yang menjadi locus Major Project UMKM yaitu Kabupaten Sleman, Yogyakarta, untuk produk turunan susu (22-23 Februari 2023) dan Kota Manado, Sulawesi Utara, untuk produk turunan kelap (5-6 April 2023).
Selain itu pelatihan juga dilakukan di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, untuk produk turunan cabe (21-22 Juni 2023); Kabupaten Jembrana, Bali, untuk produk turunan kakao fermentasi (5-6 Juli 2023), serta Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, untuk produk biofarmaka (jahe) dan turunannya (26-27 Juli 2023).
Sebanyak sekitar 100 peserta pelaku UMKM hadir dalam setiap lokasi pelatihan tersebut. Mereka mendapat materi antara lain terkait diversifikasi produk olahan, jaminan mutu dan keamanan pangan, jaminan produk halal, serta desain kemasan produk.
Para pengajar yang dihadirkan berasal dari kalangan akademisi, pelaku usaha produsen ataupun profesional dari perusahaan di bidang pangan olahan, serta instansi pemerintah seperti BPOM, BRIN, dan BPJPH.
Selain memperoleh pemberian materi, para peserta juga mendapat kesempatan untuk berkonsultasi langsung dengan para narasumber terkait produk mereka dalam sesi coaching one-on-one. Di sini, mereka dapat bertanya tentang kendala yang mereka hadapi dalam pengembangan dan pengolahan produk, dalam melakukan pengurusan ijin edar ataupun sertifikasi halal, serta dalam membuat kemasan yang menarik.
Secara umum, dengan adanya dukungan pelatihan pengembangan produk dan kemasan dari Kemendag ini, para pelaku UMKM, khususnya di wilayah yang menjadi locus pelaksanaan program Major Project Pengelolaan Terpadu UMKM dapat memperoleh bekal pengetahuan untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu produknya. Dengan demikian diharapkan ke depannya UMKM Indonesia akan semakin maju lagi.