Home Pendidikan Undip Beri Gelar Profesor Kehormatan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono

Undip Beri Gelar Profesor Kehormatan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono

Semarang, Gatra.com - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memberikan gelar profesor kehormatan kepada Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono. Pemberian gelar profesor itu berdasarkan keputusan Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. Nomor: 145/UN7.A/HK/XII/2023 tentang Pengangkatan Ir. Bambang Susantono, MCP., MSCE, Ph.D. sebagai Profesor Kehormatan/Honoris Causa Universitas Diponegoro karena memiliki kompetensi dan prestasi yang luar biasa di bidang Keahlian Kota Layak Huni dan Berkelanjutan.

Upacara pemberian gelar profesor kehormatan (Honoris Causa) kepada Bambang Susantono dipimpin Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama di Gedung Prof. Soedarto, SH kampus Undip, Tembalang, Semarang, Sabtu (9/12).

Rektor Undip, Prof. Dr. Yos Johan Utama menyatakan, penganugerahan gelar profesor kehormatan (HC) kepada Bambang Susantono layak diberikan karena kontribusi pada perkembangan kota layak huni dan berkelanjutan yang nyaman dan ramah lingkungan.

“Bambang Susantono berkontribusi mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan kesebelas sustainable cities and communities yakni menjadikan kota dan pemukiman inklusif, aman, berketahanan, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Otorita IKN, Bambang dalam pidato ilmiahnya menyatakan konsep kota yang berkelanjutan untuk mewujudkan kota yang layak huni merupakan salah satu strategi yang tepat bagi pengembangan kota di Asia.

Kelayakan huni dapat didefinisikan secara umum sebagai kualitas hidup dan kesejahteraan yang didukung oleh sistem pemerintahan yang kuat, akses yang adil ke layanan perkotaan yang efisien, dan infrastruktur berkualitas.

“Ide kota layak huni (livable city) menempatkan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat dalam pusat pembangunan perkotaan dan pengambilan keputusan,” ujanya.

Lebih lanjut, Bambang dalam orasi ilmiahnya berjudul "Kota Masa Depan di Indonesia dan Asia: Membangun Kota Layak Huni dan Berkelanjutan" (Future Cities in Indonesia and Asia: Developing Livable and Sustainable Cities) menjelaskan bahwa masa depan Asia adalah perkotaan.

Kota-kota di Asia berkembang pesat karena dorongan peluang ekonomi dan sosial. Namun, pertumbuhan kota yang demikian pesat tersebut juga menimbulkan tantangan dan permasalahan, seperti peningkatan kesenjangan ekonomi, berkurangnya kohesi sosial, dan degradasi lingkungan serta meningkatnya risiko bencana.

Bambang menawarkan pemikiran tentang kota masa depan yang layak huni dan berkelanjutan dengan pendekatan 5D yakni Design, Density, Diversity, Digitalization, dan Decarbonization.

“Pendekatan 5D dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk mencapi solusi dalam memperkuat kota yang layak huni,” ujar Bambang.

152