Jakarta, Gatra.com - Calon Wakil Presiden dari pasangan Capres-Cawapres nomor 2, Gibran Rakabuming Raka, menggagas hilirasi digital, saat nemaparkan visi misinya ketika Debat kedua Pilpres 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12). "Kita akan lanjutkan hilirisasi, bukan tambang saja, pertanian, perikanan, digital dan lain-lain," katanya.
Ia juga menekankan perlunya melakukan antisipasi terkait ancaman middle income trap, sehingga Indonesia harus bisa memberikan nilai tambah dalam negeri. "Kita harus mampu nilai tambah di dalam negeri," katanya.
Gibran pun menekankan pentingnya penguatan terhaddap energi hijau. "Saya juga berkeyakinan suatu saat nanti Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia dengan terus mengembangkan bio diesel," kata Gibran.
Baca juga: Debat Cawapres, Gus Imin Janjikan Bansos Plus, Pakar: Kurang Etis
Demi mengembangkan energi tersebut, Gibran menegaskan, diperlukan sumber daya manusia (SDM) dengan future skills. Hal itu, sekaligus menjadi salah satu pendorong untuk menuju Indonesia emas.
"Untuk menuju Indonesia emas dibutuhkan generasi emas, kita harus mampu merubah future challenge menjadi future opportunity. Kita harus punya future talent yang harus dimiliki future skills," katanya.
Namun, wacana muluk yang dilontarkan Gibran, sepertinya tidak nyambung dengan kenyataan, dimana Gibran yang sekarang menjadi Wali Kota Solo itu, gagal merealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sesuai target yang sudah ditetapkan.
Baca Juga: Gibran “Slepet” Cak Imin soal IKN: Gak Konsisten, Dulu Ikut Potong Tumpeng Sekarang Menolak
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Solo, YF Sukasno, mengungkapkan meski dipimpin seorang pengusaha plus anak Presiden dengan berbagai bantuan dari pusat yang bergelimang, performa ekonomi Solo tak selalu prima.
Target PAD Kota Solo pada 2022 contohnya mencapai Rp740 miliar. Namun realisasinya hanya Rp647 miliar atau 87,48 persen. ”Jadi targetnya tidak tercapai, masih kurang 12,52 persen atau sekitar Rp12,52 miliar,” katanya.
Baca juga: Dua Tahun PAD Kota Solo Tak Sesuai Target, DPRD: Mas Wali Minta Target Diturunkan
Sementara pada 2023 ini, Pemkot Solo mengajukan pada DPRD untuk menurunkan target PAD sebesar 4,65 persen. Semula, pada awal tahun Pemkot Solo mengajukan target PAD sebesar Rp820 miliar. Namun pada pembahasan APBD Perubahan, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengajukan penurunan target menjadi Rp 782 miliar.
”Jadi memang Mas Wali minta turun targetnya. Mintanya saat pembahasan APBD Perubahan,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Solo ini.