Home Sumatera Selama 12 Hari Ops Lilin Toba, Jumlah Korban dan Kerugian Lakalantas Naik

Selama 12 Hari Ops Lilin Toba, Jumlah Korban dan Kerugian Lakalantas Naik

Labuhanbatu, Gatra.com - Selama kurun waktu Operasi Lilin Toba tahun 2023 di wilayah hukum Polres Labuhanbatu, terhitung sejak tanggal 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024, menyisakan duka.

Bagaimana tidak, bukan hanya angka pelanggaran lalu lintas yang meningkat, tetapi korban luka berat, kerugian materiil, bahkan jumlah korban meninggal dunia juga menanjak.

Kapolres Labuhanbatu, AKBP Bernhard L Malau, melalui Kasat Lantas AKP Johan Kurniawan di ruang kerjanya, Selasa (2/1/2024), menyebutkan, barometer kenaikan itu jika dibanding dengan tahun sebelumnya.

Seperti halnya selama pelaksanaan operasi tersebut, pelanggaran lalu lintas mengalami peningkatan dari 130 pelanggaran pada tahun 2022 menjadi 215 tahun 2024 atau naik sebesar 65,4 persen.

Tidak sampai di sana, jumlah kecelakaan tahun 2023 sebanyak 9 kasus, dengan korban meningal dunia (MD) 5 orang, luka berat (LR) 7 orang, luka ringan (LR) 4 orang, serta kerugian materiil Rp18 juta.

Sementara itu, jika merujuk angka tahun 2022 masih relatif rendah, misalnya kasus kecelakaan 3 kejadian, korban MD 1 orang, LB 3 orang, LR 1 orang serta kerugian materiil Rp5,5 juta.

Menurut AKP Johan, banyaknya kejadian kecelakaan maupun pelanggaran, disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas, ditambah ditiadakannya penindakan berupa saksi tilang selama Ops Lilin Toba.

"Untuk tahun ini kita tidak melakukan penilangan, hanya melakukan teguran dan sosialisasi sebagai mana instruksi dari Mabes Polri," ujarnya.

Kasat Lantas melanjutkan, penindakan dan patroli dianggap penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tertib berlalu lintas. 

Ia menyampaikan, ke depan pihaknya akan melakukan penegakan hukum secara mobile dan kasat mata dengan sasaran pelanggar perioritas yaitu pengendara tidak menggunakan helm, tidak memiliki SIM, dan kendaraan berknalpot brong atau suara bising. 

"Adapun jumlah laka ini, banyak pelanggar yang tidak menggunakan helm hal itu menjadi fatalitas. Selain itu juga banyak masyarakat yang tidak memiliki kompetensi, salah satunya tidak memiliki SIM," pungkasnya.

50

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR