Jakarta, Gatra.com– Protelindo Group, grup perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur telekomunikasi dan penyedia layanan internet di Indonesia mengumumkan dukungannya terhadap proyek konservasi macan tutul jawa (Panthera pardus melas) yang dijalankan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berkerja sama dengan Yayasan SINTAS Indonesia.
"Sumbangsih ini sejalan dengan upaya pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang juga menjadi fokus utama perusahaan kami,"
Wakil Presiden Direktur Protelindo, Adam Gifari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (5/3).
Kami percaya bahwa kelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama. Melalui dukungan terhadap proyek konservasi macan tutul jawa ini, Protelindo Group berharap dapat berkontribusi positif dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia untuk generasi yang akan datang, terutama bahwa macan tutul jawa ini merupakan spesies yang termasuk dalam Trophic Cascade yang kelestariannya akan berdampak luas kepada ekosistem," jelas Adam.
Baca juga: Akses Jalan PLTA Upper Cisokan Berikan Segudang Manfaat bagi Masyarakat
Keikutsertaan Protelindo Group dalam upaya konservasi yang dipelopori oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini merupakan langkah penting dalam upaya pelestarian macan tutul jawa. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat, sangat dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan hidup satwa liar yang ikonik dan vital untuk keseimbangan ekologi ini.
Dimulainya program ini ditandai dengan diadakannya acara Kick-Off Meeting Java-Wide Leopard Survey, yang diselenggarakan di Ruang Rimbawan I, Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko, S.Hut., M.Sc., selaku Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) menyatakan, seluruh sektor perlu untuk ambil peran karena survei nasional ini merupakan hal yang sangat penting, mengingat pengelolaan satwa liar harus dimulai dengan inventaris data yang komprehensif sehingga dapat menyusun program lanjutan yang tepat dalam menghadapi permasalahan yang sangat kompleks terkait populasi top predator ini.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama Yayasan SINTAS Indonesia kini berkolaborasi dengan beberapa pihak terkait, salah satunya Protelindo Group untuk melanjutkan proyek konservasi macan tutul melalui kegiatan survei dan pengumpulan sampel kotoran macan tutul jawa untuk mengetahui struktur populasi macan tutul jawa dan preferensi satwa mangsanya.
Baca juga: Akses Jalan PLTA Upper Cisokan Berikan Segudang Manfaat bagi Masyarakat
Secara keseluruhan Proyek kerja sama ini akan mencakup 21 bentang alam yang tersebar di seluruh area di Jawa. Proyek konservasi bersama dengan Protelindo Group akan fokus pada konservasi macan tutul di lokasi bentang alam Gunung Ijen dan Gunung Raung, Jawa Timur, dan akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 tahun, dimulai dari Januari 2024 hingga Desember 2025.
Protelindo Group berkomitmen untuk memberikan kontribusi dalam mendukung upaya pelestarian satwa liar yang dilindungi ini. Selain bertujuan untuk memetakan struktur populasi macan tutul jawa dan preferensi satwa mangsanya, proyek ini juga bertujuan untuk menghasilkan data dasar status populasi dan preferensi satwa mangsa macan tutul jawa yang akurat berdasarkan kaidah ilmiah yang kuat.
Data dasar tersebut akan digunakan di dalam kajian kesintasan populasi (Population Viability Analysis) macan tutul jawa dalam rangka pembaharuan dokumen Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Macan Tutul Jawa. Selain macan tutul jawa sebagai target utama, melalui proyek ini juga akan diperoleh data biodiversitas terestrial lain dan sebarannya di seluruh habitat satwa liar yang tersisa di Pulau Jawa.