Jepara, Gatra.com - Korban meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus bertambah. Dari yang semula belasan melonjak menjadi puluhan orang.
Plh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jepara, Eko Cahyo Puspeno mengatakan, saat ini sudah ada sebanyak 20 orang meninggal dunia akibat DBD. Mirisnya, 16 korban adalah anak-anak.
"Perkembangan kasus demam berdarah di Kabupaten Jepara hingga 5 Maret 2024, tercatat ada 884 penderita yang dinyatakan tersangka DBD. Lalu terdapat 156 positif DBD, dan meninggal 20 kasus," rincinya, Rabu (6/3).
Korban wafat yang didominasi anak-anak ini karena usia tersebut, sangat rentan terjangkit DBD. Sehingga ia mewanti-wanti masyarakat, khususnya orang tua untuk waspada.
"16 anak-anak meninggal dunia akibat DBD. Karena anak-anak ini, umumnya masih rentan dan mudah terjangkit DB. Sehingga sebagai orang tua harus waspada," imbaunya.
Terkait kasus DB yang didominasi oleh kelompok anak-anak ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Jepara membagikan krim anti nyamuk (losion) untuk pencegahan penyakit DBD, khususnya bagi para pelajar. Mengingat terjangkitnya DBD itu rentan terjadi di lingkungan sekolah.
Ketua PMI Jepara, Sutedjo S Sumarto mengatakan, bantuan ini diserahterimakan melalui Dinkes. Selanjutnya, krim anti nyamuk didistribusikan kepada sekolah melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpor) dan Kemenag.
"Nantinya losion-losion tersebut dibagikan untuk murid tingkat SD maupun MI sampai jenjang ke bawah," terangnya.
Mengapa untuk anak-anak sekolah, kata Sutedjo, pertimbangannya adalah persebaran kasus DBD yang didominasi oleh usia anak.
"Ada Kecamatan Pecangaan dengan Desa Troso yang kasus DBD-nya tertinggi. Misal bisa mencukupi masuk ke kecamatan lain yang juga tinggi," tuturnya.
Krim antinyamuk yang diserahkannya itu ada tiga jenis kemasan. Losion dalam botol sejumlah 1.040, sachet sebanyak 15.408, dan kemasan tube 118 buah. Total anggaran penyedian losion ini senilai Rp21 juta.
Selain PMI Jepara, bantuan tersebut juga berasal dari PMI Kota Semarang. Harapannya agar dapat menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Dari PMI Kota Semarang sebanyak 1.000 botol losion. Lainnya dari PMI Kabupaten Jepara," pungkasnya.