Doha, Gatra.com - Ketua Hamas yang bermarkas di Qatar, Ismail Haniyeh, menuduh Israel menyabotase (merusak) perundingan gencatan senjata setelah serangannya terhadap rumah sakit terbesar di Gaza, yang menurut Israel menargetkan militan senior.
Militer Israel mengatakan puluhan militan Palestina tewas pada hari Senin dan ratusan lainnya ditahan dalam serangan di Al-Shifa Kota Gaza, sebuah kompleks yang dipenuhi pasien dan pengungsi.
“Tindakan pasukan pendudukan Zionis di Kompleks Medis Al-Shifa menegaskan niat mereka untuk menghalangi pemulihan kehidupan di Gaza dan membongkar aspek-aspek penting dari keberadaan manusia,” kata Haniyeh, dikutip AFP Selasa (19/3).
“Penargetan yang disengaja terhadap petugas polisi dan pejabat pemerintah di Gaza menggambarkan upaya mereka untuk menabur kekacauan, dan melanggengkan kekerasan di antara masyarakat kita yang tangguh. Hal ini juga menunjukkan upaya para pemimpin pendudukan untuk menyabotase perundingan yang sedang berlangsung di Doha,” tambahnya.
“Negosiasi gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera sedang berlangsung di Doha dan proposal balasan akan segera diajukan ke Hamas,” kata Qatar pada hari Selasa.
Kepala Mossad David Barnea telah terbang untuk melakukan pembicaraan dengan perdana menteri Qatar dan pejabat Mesir pada hari Senin, yang pertama sejak mediator gagal mencapai gencatan senjata sebelum bulan suci Ramadhan, yang dimulai minggu lalu.