Jakarta, Gatra.com - Beribadah di bulan Ramadan dapat membuat amal ibadah berlipat ganda. Ustaz Wijayanto menerangkan bahwa setiap manusia yang meminta doa harus mengutamakan beberapa hal, salah satunya dengan meminta keselamatan di dunia dan akhirat.
“Apapun yang kita lakukan, harus selamat dunia akhirat. Kenapa? Karena ada yang selamat di dunia tapi tidak selamat di akhirat, ada juga yang akhiratnya dikejar, tapi di dunianya tidak benar," ujarnya di Jakarta, Minggu (24/3).
Menurutnya, permintaan untuk selamat dunia dan akhirat bisa dijelaskan secara spesifik agar manusia bisa hidup secara seimbang. Sukses dunia dan akhirat juga harus diupayakan, bukan semata didoakan tanpa melakukan ibadah dan kebaikan yang dianjurkan, sekaligus menghindari hal-hal yang dilarang agama.
"Kalau hanya sukses dunia, hati-hati. Harus imbang, sayang kalau hanya dunia, dunia itu sebentar," lanjutnya.
Ia turut menjelaskan bahwa doa lain yang bisa diminta adalah agar seseorang bisa a'fiat, atau sehat dan waras atau berakal. Meminta untuk sehat saja belum cukup karena banyak hal-hal yang dilarang agama, dilakukan dalam keadaan sehat. Maka, ujaran "sehat wal a'fiat" menjadi doa yang diucap untuk menghindari hal-hal itu.
Doa untuk terus meminta ilmu juga bisa terus dipanjatkan. Orang beragama tanpa dasar ilmu yang jelas, justru akan berbahaya dan berpotensi menimbulkan persoalan baru.
"Salat itu baik atau jelek? Baik. Kalau salat tidak berdasar ilmu, misal saking rajinnya salat jadi salat zuhur jam 10, itu juga tidak akan diterima," paparnya.
Selain itu, doa yang baik untuk diharapkan adalah meminta berkah rezeki. Setiap manusia memiliki rezeki masing-masing, namun meminta berkah agar apa yang diterima membawa kebaikan merupakan hal yang lebih baik lagi.
"Bukan meminta banyak rezeki, karena yang banyak belum tentu berkah," pungkasnya.