Home Lingkungan Gemestta Tanam Bambu untuk Cegah Kerusakan Lingkungan dan Serap Karbon Dioksida

Gemestta Tanam Bambu untuk Cegah Kerusakan Lingkungan dan Serap Karbon Dioksida

Bogor, Gatra.com – Komunitas Gerakan Semesta Kita (Gemestta) menanam bambu di wilayah Babakan Raden, Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar) untuk menjaga dan melestarikan alam, khususnya di daerah tersebut.

“Penanaman pohon ini salah satu program kami untuk berkontribusi nyata dalam upaya menjaga lingkungan hidup,” kata Arif Maulana Nurbani, Ketua Komunitas Gemestta, pada Jumat (29/3).

Ia menyampaikan, Gemestta memiliki program-program yang terus akan dilakukan untuk kebaikan bagi Bumi. Pihanya terus melakukan program tersebut sekalipun di tengah panas terik dan hujan, bahkan bulan Ramadan demi merawat Bumi.

Penamanan pohon bambu kali ini, lanjut Arif, Gemestta berkolaborasi dengan sejumlah tokoh muda, seperti Founder Asian Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference, Andrian Cader; dan pendiri komunitas Langit Biru, Pertiwi Nadia Mulya.

Bani, demikian Arif Maulana Nurbani karib disapa, menyampaikan, ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata Gemestta bersama berbagai kalangan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Bani berharap, ke depannya akan terus berkolaborasi dengan beberapa pihak untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung terhadap isu lingkungan dan kemanusiaan.

“Kami ingin lebih banyak lagi mengajak anak muda untuk bergerak aktif bersama menjaga bumi dan lebih peduli terhadap lingkungan,” kata Bani.

Sementara itu, Pertiwi Nadia Mulya mengaku resah seiring mencuatnya dampak perubahan iklim, di antaranya pemanasan global, banjir, dan berbagai bencana lainnya belakangan ini.

Berbagai dampak perubahan iklim tersebut menjadi pemicu Nadia untuk terus berkontribusi melakukan penanaman pohon bambu meskipun sedang berpuasa Ramadan.

“Bambu memiliki kemampuan yang signifikan dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer selama pertumbuhannya,” kata Nadia.

Menurutnya, dengan memanfaatkan bambu sebagai bahan bangunan atau dalam kegiatan penanaman, masyaraat dapat membantu memerangi perubahan iklim dengan mengurangi jumlah karbon dioksida yang terperangkap di atmosfer.

Nadia mengapresiasi kampanye hijau dan aksi nyata menanam pohon yang diinisiasi Gemestta. Pasalnya, untuk menjaga lingkungan atau planet Bumi hingga menghambat dan mencegah perubahan iklim ini memerlukan kerja sama atau kolaborasi semua pihak.

“Saya yakin [dengan kerja sema semua elemen] laju perubahan iklim dapat kita hambat,” kata Nadia.

Andrian Cader menyampaikan, kampanye hijau yang digagas Gemestta merupakan bukti nyata komitmen menjaga keberlangsungan Bumi.

“Keterlibatan multipihak menjadi salah satu elemen penting dalam upaya lebih peduli terhadap lingkungan dan pengurangan risiko bencana,” ujarnya.

Lebih dari itu, dibutuhkan kesadaran kolektif dan disiplin bersama antara masyarakat dan pemerintah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ia menilai, kerja sama antara pemerintah, komunitas, dan relawan serta dukungan masyarakat luas ini menjadi contoh nyata masyarakat di Indonesia.

“Saya yakin praktik seperti ini jika terus dilakukan resiliensi berkelanjutan, yang digaungkan pemerintah Indonesia dapat terwujud ke depannya. Mari kita jaga alam semesta ini bersama - sama,” katanya.

120

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR