Home Ekonomi Itama Ranoraya Kantongi Pendapatan Rp696 Miliar Sepanjang 2023

Itama Ranoraya Kantongi Pendapatan Rp696 Miliar Sepanjang 2023

Jakarta, Gatra.com - PT Itama Ranoraya Tbk (Perseroan) dengan kode saham IRRA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp696 miliar sepanjang 2023.

Direktur Itama Ranoraya, Teguh Eko Purwanto mengatakan, capaian tersebut didorong oleh segmen Alat Kesehatan Elektromedik yang tercatat menjadi kontributor pendapatan usaha terbesar dengan jumlah Rp412 miliar. Kemudian disusul segmen Produk Diagnostik in Vitro sebesar Rp215 miliar, dan segmen Alat Kesehatan Non Elektromedik Steril sebesar Rp64 miliar.

Menurut Teguh, hal ini sejalan dengan perkembangan sektor kesehatan dalam negeri yang mulai pulih dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan penurunan permintaan pada alat-alat kesehatan steril seperti skrining tes Covid-19.

Sementara itu, permintaan pada alat-alat diagnostik elektromedik meningkat secara signifikan. Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan pada segmen ini hingga 840% secara year on year/yoy dibandingkan tahun yang berakhir pada 2022.

“Dengan jumlah penduduk yang terus bertumbuh dan kesadaran akan kesehatan yang semakin meningkat, kami telah memetakan sejumlah peluang pertumbuhan bisnis utama, yakni mendorong akselerasi pertumbuhan organik melalui fokus pada pertumbuhan produk alat kesehatan dalam negeri,” jelas Teguh dalam konferensi pers Kamis (25/4).

Menurut Teguh, Perseroan juga akan melakukan peningkatan jumlah tenaga penjualan di titik-titik strategis di Indonesia, menjalin dan menjaga kemitraan strategis dengan prinsipal dalam dan luar negeri, ekspansi kerja sama dengan fasilitas kesehatan, didukung dengan sumber daya manusia yang lincah untuk membuka peluang bisnis.

Lebih lanjut, Teguh menjelaskan bahwa, strategi ini sejalan dengan dinamika sektor alat kesehatan dalam negeri sepanjang tahun ini. Hal ini termasuk pertumbuhan jumlah rumah sakit di Indonesia yang diestimasi mencapai 3.155 rumah sakit pada tahun 2024, prediksi pertumbuhan tes darah oleh Palang Merah Indonesia sebesar 5% per tahun, serta kebutuhan sekurang-kurangnya 279 unit instalasi pengobatan radioterapi sel kanker di seluruh Indonesia.

Untuk meningkatkan kapabilitas Perseroan dalam membuka peluang dan meraih target bisnis tersebut, Perseroan juga telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit dengan PT OCBC NISP Tbk. sejumlah Rp430 miliar dengan jangka waktu lima tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan Perseroan secara prudent untuk mendukung program bisnis jangka panjang.

“Perseroan akan terus mengimplementasikan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan biaya operasional dan belanja modal, serta terus memastikan pelayanan prima bagi seluruh pelanggan, yang akhirnya berkontribusi bagi ketangguhan sektor kesehatan Indonesia dan menjadi nilai tambah bagi pemegang saham,” jelasnya.

75