Jakarta, Gatra.com – Siapa kira, ternyata Ketua Mahkamah Agung (MA) Prof. M. Syarifuddin punya jiwa seni, khususnya seni puisi. Jiwa seninya itu ditunjukan Syarifuddin saat membacakan puisi di acara reuni sekaligus Halalbihalal Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta dan Pagelaran Seni yang digelar di Teater Ciputra Art Preneur, Jakarta Selatan, Minggu (28/4).
Tampilnya Syarifuddin secara khusus membacakan puisi di acara IKA UII ini dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IKA UII periode 2020 - 2025.
Sesaat sebelum membaca puisi, Syarifuddin mengatakan bahwa sebetulnya dia sedikit merasa tegang saat diminta membacakan puisi di depan rekan-rekan alumni UII, tapi karena dirinya diberi kesempatan yang pertama kali membaca puisi, ketegangan yang dirasakannya tidak terlalu besar. “Kalau saya mendapat kesempatan membaca puisi yang terakhir, mungkin saya lebih tegang,” kata Syarifuddin di atas panggung.
Selain Syarifuddin, sejumlah tokoh alumni UII juga satu persatu membacakan puisi. Mulai dari Mantan Calon Wakil Presiden yang juga Ketua Dewan Penasehat IKA UII, Mahfud MD, Advokat Senior yang juga Sekjen DPP IKA UII Ari Yusuf Amir hingga Rektor UII Prof. Fathul Wahid.
Di atas panggung, Ari Yusuf Amir membacakan puisi berjudul : Kalah itu Mahkota. Puisinya tersebut ditutup dengan kalimat “Kami memang Kumpulan orang-orang kalah, Tapi kami bukan kumpulan para pecundang. Dengan badan tegak kami Tunaikan amanah menjaga bangsa ini”
Ditemui wartawan usai membaca puisi, Ari menjelaskan bahwa UII mengembangkan sikap dasar berupa egalitarianisme dalam pergaulan, demokratis dalam bertindak dan liberalisasi dalam berpikir, namun tetap dalam keislaman.
“Tiga karakter dasar itu yang melekat kuat pada pribadi alumninya. Kita dididik untuk selalu jadi pejuang,” kata Ari yang juga Ketua Tim Hukum Nasional Pasangan Calon Presiden –Calon Wakil Presiden, Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar ( THN AMIN).
Acara halalbihalal yang dihadiri para alumni UII dari berbagai daerah ini juga menampilkan sejumlah pertunjukan seni dan hiburan, mulai dari pertunjukan seni Betawi Tanjidor dan Tari Nandak, monolog yang dibawakan oleh seniman asal Yogyakarta Butet Kartaredjasa hingga Stand-up Comedy Cak Lontong dan Akbar yang mampu mengocok perut penonton dengan guyonannya yang cerdas.