Empat Lawang, Gatra.com – Firdaus (18), warga Desa Batu Ampar kecamatan Lintang Kanan Tengah Kabupaten Empat Lawang, Sumsel terpaksa berurusan dengan hukum. Pasalnya, papa muda ini membunuh anak kandungnya sendiri berinisial Nk yang baru berumur 1,5 tahun.
Peristiwa tragis tersebut terjadi pada Kamis (16/5/2024) sekira pukul 12.30 WIB bertempat di rumah pelaku di Desa Batu Ampar, Kecamatan Lintang Kanan. Pelaku membanting darah dagingnya tersebut karena kesal sang anak terus menangis saat ia menggendongnya.
Camat Lintang Kanan, Kodri Malisi, membenarkan kejadian ini. Ia mengatakan, sebelumnya pada Selasa (14/5/2024) pelaku dan istrinya Septi (17) menitipkan anak mereka kepada neneknya di desa Lesung Batu.
"Lalu pada hari Kamis, pelaku meminta anaknya dikembalikan ke rumahnya di Batu Ampar. Sesampai di Desa Batu Ampar, lalu digendong oleh pelaku dan diantar ke dalam kamar," ujarnya, Jumat (17/5/2024).
Tidak lama kemudian anak tersebut menangis dan pelaku geram, terlebih istrinya meminta pelaku untuk mengendong anaknya namun tidak di berikan oleh suaminya.
"Sang istri lantas marah dan langsung ditampar oleh pelaku. Setelah itu, istrinya pergi ke sungai untuk meminta bantuan kepada masyarakat," bebernya.
Ibu korban pun langsung meminta bantuan kepada masyarakat dan minta diantar ke rumah seseorang untuk meminta pertolongan agar anaknya segera diambil.
“Akan tetapi sesampai di rumahnya anak tersebut sudah lebam semua lalu langsung dilarikan ke Puskesmas Muara Pinang tapi ditolak. Langsung saja dirujuk ke RSUD Tebing Tinggi akan tetapi dalam perjalanan bayi tersebut sudah meningal dunia,” jelasnya.
Kini, bayi berusia 1,5 tahun itu telah dimakamkan oleh pihak keluarga ibunya pada kamis sore.
Sementara itu, Kapolsek Lintang Kanan, Iptu S Silalahi, mengatakan, pelaku sempat melarikan diri ke perkebunan kopi usai membanting anak kandungnya dan berhasil ditangkap.
Dengan dibantu warga, Unit Reskrim Polsek Lintang Kanan menangkap Firdaus pada Kamis (16/5/2024) malam.
“Kejadian penganiayaan sekitar jam 12 siang pelaku kabur dan bersembunyi ke area perkebunan kopi hingga akhirnya Kamis malam berhasil ditangkap,” ujarnya.