Jakarta, Gatra.com - Delapan juta orang di Indonesia mengalami gangguan penglihatan, dan 1,6 juta di antaranya terancam kebutaan, dengan katarak sebagai penyebab utama. Mirisnya, katarak tak hanya menyerang lansia, tapi juga anak muda.
“Tanda-tanda katarak pada anak muda termasuk pandangan buram seperti berkabut, terjadi perlahan, umumnya tanpa disertai mata merah dan tidak nyeri, dan tidak membaik dengan kacamata,” ungkap Dokter spesialis mata JEC Eye Hospitals and Clinics, dr. Brenda Hayatulhaya, Senin (20/5).
Dokter Brenda mengungkapkan tergerak oleh fakta ini, pihaknya berkolaborasi dengan Yayasan Ishk Tolaram Indonesia, organisasi filantropi yang berfokus di bidang edukasi dan akses kesehatan, dalam program inovatif See For a Better World: Restoring Sight, Changing Lives #EyeCareForAll.
Program terebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mata dan membantu memerangi kebutaan akibat katarak. Salah satu rangkaian program ini adalah kampanye digital #EyeCareForAll yang diluncurkan melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Kampanye ini berlangsung dari Mei hingga Juni 2024 dan melibatkan 7 komunitas sosial untuk meluncurkan 7 tantangan edukatif dan kreatif tentang pencegahan katarak.
Sponsorship & Partnership Manager Campaign, Noriko Adhyanti mengungkapkan, dengan berpartisipasi dalam kampanye ini, masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang bagaimana pencegahan katarak secara praktis, tanpa perlu keluar rumah.
"Bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Tak hanya itu, partisipasi dalam aksi kampanye ini juga akan membuka donasi untuk membantu komunitas sosial yang bergerak di isu kesehatan, khususnya kesehatan mata dan kesehatan lansia,” ungkap Noriko.
Program See For a Better World juga memberikan dampak nyata dengan membantu 800 lansia di Semarang, Jawa Tengah, dan Banggai Laut, Sulawesi Tengah, untuk mendapatkan operasi katarak gratis.