Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN), Kartika Wirjoatmodjo buka suara terkait perkembangan dari wacana masuknya investor strategis bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI.
Wamen BUMN mengatakan bahwa, akan ada penambahan porsi kepemilikan saham publik BSI. Menurutnya, private sektor di Timur Tengah dinilai masih belum ideal.
“Kita mungkin akan tambah porsi kepemilikan publiknya. Karena memang untuk private investor di Timur Tengah belum ada yang ideal,” kata Tiko, sapaan Kartika, saat ditemui usai menghadiri acara DBS Asian Insights conference 2024 di Hotel Mulia Jakarta, Selasa (21/5).
“Jadi kita mungkin akan mendorong untuk lebih kepada float di lokalnya,” tambahnya.
Menurut Tiko, BSI saat ini sudah memiliki kepemilikan saham Dwiwarna yang merupakan saham khusus Negara Republik Indonesia. Artinya, saham BSI saat ini sudah dimiliki pemerintah.
“Jadi sebenarnya efektif sudah kita kontrol melalui saham Dwiwarna kita,” imbuhnya.
Sebelumnya dikabarkan bahwa, BSI akan diakuisisi oleh Abu Dhabi Islamic Bank (ADIB). ADIB dikabarkan telah menyiapkan dana setidaknya sekitar US$1,1 miliar untuk mengakuisisi 15% saham BSI.