Home Liputan Haji Demensia Jemaah Lansia, Jangan Biarkan Mereka Sendiri

Demensia Jemaah Lansia, Jangan Biarkan Mereka Sendiri

Madinah, Gatra.com-  Jemaah lansia memang kudu mendapat perhatian khusus terutama terkait perjalanan jauh, seperti pergi berhaji ke baitullaah. Ada lansia yang begitu tiba di Madinah belum merasa naik pesawat. Ada yang nyelonong ke jalan raya mencari angkot pulang ke rumah. Ada yang sibuk mencari gayung untuk mandi. Perilaku itu menunjukkan gejala demensia.

Demensia adalah penyakit yang memicu menurunnya daya ingat dan cara berpikir. Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Karmijono mengatakan demensia jemaah haji lanjut usia (lansia) dipicu beragam sebab. Di antaranya ketidaksiapan jemaah lansia untuk perjalanan jauh. Terutama yang berangkat tanpa pendamping, tertekan karena pertama kali naik pesawat, duduk dalam waktu lama bukan dengan keluarga, menahan haus, lapar dan buang air kecil.

“Pemicunya banyak. Lansia mungkin mengalami ketakutan di pesawat tapi mereka tidak mengungkapkan perasaannya sehingga membuat lansia stres dan memicu munculnya demensia,” jelas dr Karmijono, Senin, 20/5.

Penurunan kemampuan berpikir dan adaptasi lansia mempengaruhi fleksibilitas terhadap lingkungan baru. “Mereka sulit mengatasi masalah. Tapi sebenarnya bergantung juga pada kepribadian sebelumnya masing-masing lansia," tambahnya. Lansia yang memiliki penyakit seperti gula, atau hipertensi juga berisiko untuk alami demensia terutama bila tidak rutin minum obat.

Karmijono menghimbau masyarakat yang memiliki keluarga lansia yang akan berangkat berhaji untuk mempersiapkan mental orangtua jauh-jauh hari. Mereka diajak bersosialisasi dengan rekan-rekan satu rombongannya agar sudah mengenal sejak di tanah air. “Pada saat manasik dan bimbingan seharusnya lansia sudah disiapkan mentalnya. Diberitahu bahwa akan melakukan perjalanan jauh. Diakrabkan dengan rekan satu rombongannya. Jika sudah ada kenalan sebelum perjalanan, mereka kemungkinan tidak akan stres karena ada teman bicara,” katanya.

Karmijono mengingatkan untuk jemaah lansia untuk tidak ngegas dalam beribadah di tanah suci. Sebaiknya istirahat dulu, dan makan yang bergizi. Jika memiliki barang pribadi yang membuat nyaman sebaiknya dibawa. Keluarga pendamping atau rekan sekamar agar sering-sering menyapa dan mengajak berbicara. “Mereka sensitif. Ketua rombongan sebaiknya menciptakan suasana kelompok yang saling mendukung sehingga lansia tidak merasa sendiri,” ungkapnya.

16