Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang (OSO), sebagai salah satu pasien mengungkapkan kondisinya setelah menjalani transplantasi ginjal.
Menurutnya, prosedur itu bukan hanya untuk mendukung kesehatannya, tetapi juga memberikan semangat baru dan membuatnya terasa makin muda.
"Dua bulan berlalu, dan lihatlah saya sekarang, terlihat lebih segar dan bersemangat. Semua berkat transplantasi ginjal," ungkap OSO dalam Transplant Festival 2024, di Gedung Bank Panin, Jakarta, Ahad (9/6).
OSO awalnya mempertimbangkan melakukan transplantasi di luar negeri, tetapi pandemi Covid-19 membuatnya memilih untuk menjalani prosedur ini di Indonesia. Kepercayaannya pada fasilitas medis Tanah Air terbukti setelah pengalamannya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
"Mungkin saya ingin pergi ke luar negeri, tapi keadaan berubah. Akhirnya saya memilih RSCM, dengan tim medis yang luar biasa profesional," jelas OSO
OSO menegaskan bahwa ginjal yang digunakan dalam transplantasi bukan hasil pembelian, melainkan berasal dari keluarganya sendiri. Ia juga memperingatkan pentingnya seleksi yang cermat dalam pemilihan donor, karena kesalahan bisa berujung fatal.
"Saya ingin menekankan betapa pentingnya memilih rumah sakit yang tepat dan tim medis yang berpengalaman. RSCM adalah pilihan terbaik," tegasnya.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Adies Kadir, yang merasa pemulihan pasca transplantasi di RSCM berjalan efektif. Ia mengajak masyarakat untuk mempercayakan prosedur transplantasi ginjal pada lembaga medis terkemuka seperti RSCM.
"Tingkatkan kesadaran akan pentingnya transplantasi ginjal, terutama di RSCM. Kualitas pelayanan di sini sudah teruji," kata Adies.
Selaras dengan pandangan OSO, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, menilai hasil transplantasi di Indonesia memiliki standar kualitas yang tinggi.
"Kita patut bangga dengan kualitas layanan transplantasi organ di tanah air, yang telah menjadi salah satu yang terbaik di Asia Tenggara dan bahkan di Asia," ungkapnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menambahkan bahwa proses transplantasi organ di Indonesia makin mudah berkat perubahan undang-undang yang mendukung.
Dia juga menekankan pentingnya edukasi dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi keagamaan, dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendonorkan organ.
"Kami bekerja keras untuk memastikan ketersediaan obat-obatan terkait transplantasi, dengan RSCM sebagai pusat distribusi utama. Kami juga telah menetapkan 17 rumah sakit sebagai pusat pelayanan transplantasi," jelas Budi.