Makkah, Gatra.com – Jemaah haji Indonesia yang selama ini difasilitasi bus salawat 24 jam untuk transportasi dari hotel ke Masjidilharam. mulai besok, 11/6 atau 5 Zulhijah 1445 H, bus salawat tidak lagi beroperasi. Tujuannya agar para jamaah fokus untuk persiapan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).
"Jemaah dapat beristirahat penuh dan mempersiapkan diri menjalani rangkaian puncak haji," ucap Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.
Seluruh aktivitas jamaah pada 11 Juni 2024 hingga menjelang puncak haji dilakukan di musala hotel atau masjid di sekitar hotel. Jadi nanti jamaah haji jangan kaget kalau tiba-tiba tidak ada bus salawat.
Jamaah diminta untuk menyiapkan fisik dan mental. Juga menjaga kesehatan agar tidak sakit saat puncak haji. Cuaca di Makkah saat ini selalu di atas 40 derajat Celsius pada pagi hingga sore hari. Bahkan diperkirakan pada puncak haji suhu udara mencapai 50 derajat Celsius.
Pada 14 Juni 2024, jamaah haji akan berangkat ke Arafah menggunakan bus. Setiap jamaah haji harus memiliki smart card, Sebelum naik ke bus, petugas akan men-scan smart card jamaah. Setelah lengkap pintu bus akan disegel dengan stiker.
Segel pintu bus akan dibuka di depan maktab di Arafah. Hal ini dilakukan untuk menghindari masuknya jamaah non visa haji yang berusaha menyelundup atau diselundupkan ke bus jamaah haji reguler.
PPIH juga menyiapkan skema murur di Muzdalifah bagi jamaah haji lansia, disabilitas dan memiliki risiko tinggi secara medis. Ada kuota 55 ribu jamaah yang mengikuti skema murur atau hanya melintas di Muzdalifah.
Bus murur ini setelah melintas di Muzdalifah langsung ke Mina untuk mengantar jamaha melontar jumrah.
“PPIH akan membekali jamaah batu kerikil sejak jemaah ada di Arafah. Pihak Mashariq menyiapkan kantong berisi kerikil sejumlah 70 buah. Jumlah tersebut cukup untuk keperluan lontar Jumrah Aqobah hingga selesai Nafar Tsani,” kata Widi.
Sehari menjelang berakhirnya operasional keberangkatan jemaah ke Tanah Suci, atau pada 10 Juni 2024 besok, jamaah haji yang sudah tiba di Tanah Suci berjumlah 204.674 orang yang terbagi dalam 521 kelompok terbang. Jemaah yang wafat saat ini berjumlah 64 orang. Wafat di Embarkasi 4 orang, di Madinah 16 orang, di Makkah 41 orang, dan di bandara 3 orang. Seluruh jemaah wafat akan dibadalhajikan.