Makkah, Gatra.com- Sebuah terobosan berani dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI pada pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Dalam pelaksanaan ibadah di fase puncak haji di Armuzna (Arafah Muzdalifah Mina) nanti, diputuskan seluruh jemaah mendapatkan konsumsi penuh. Kebijakan ini merupakan yang pertama kalinya. Jadi jemaah gak perlu repot bawa beras atau pun magic com.
Kemenag melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menetapkan skema pembagian konsumsi jemaah selama ibadah Armuzna. ”Total, seluruh jemaah mendapatkan 15 kali jatah konsumsi,” kata Kasi Konsumsi PPIH Arab Saudi daker Makkah, Beny Hermawan, Selasa (11/06).
Dia menjelaskan, 15 kali jatah konsumsi itu meliputi enam kali makanan siap saji serta Sembilan makanan fresh. Semua paket itu dibagikan pada H-1 pelaksanaan wukuf di Arafah yaitu pada 8 Dzulhijjah/14 Juni hingga 13 Dzulhijjah.
Di luar itu, kata Beny, jemaah masih mendapat tambahan snack (makanan ringan) serta konsumsi pelengkap lainnya. Seluruh menunya disiapkan oleh penyedia yang telah ditunjuk.
Penyediaan konsumsi bagi jemaah selama ibadah Armuzna sudah disiapkan sedemikian rupa, dengan menyesuaikan kondisi sulitnya pendistribusian makanan kepada jemaah akibat padatnya lalulintas orang maupun kendaraan di Arafah, Mina, maupun Muzdalifah.
Benny mengatakan paket konsumsi itu sudah terkirim bersamaan dengan masuknya jemaah di Armuzna. Untuk enam kali makan, jemaah mendapat jatah makanan siap saji. ”Jemaah hanya mendapatkan lauknya saja. Nanti ada petugas yang menyiapkan nasi dibuat secara fresh di dapur. Baik di Arafah maupun Mina,” katanya.
Lebih lanjut Benny menerangkan setiap maktab telah disediakan dapur untuk mengolah makanan-makanan siap saji yang sudah dikirim terlebih dulu. ”Sehingga cukup praktis,” ujarnya.
Di luar itu, PPIH melalui pihak masyariq (penyedia paket haji yang ditetapkan otoritas Arab Saudi) juga menyediakan snack tambahan. Seperti saat jemaah hendak bergerak dari Arafah ke Mina pada tgl 9 dzulhijjah, semua mendapat paket snack.
Di luar itu, jamaah juga masih mendapat paket konsumsi pelengkap berupa bahan minuman. ”Seperti kopi, kremer, gelas-sendok, dan lainnya yang ditempatkan dalam paket,” katanya.
Tak hanya jatah konsumsi, PPIH juga sudah menyiapkan jatah batu kerikil untuk lempar jumrah bagi seluruh jemaah.
Sedangkan, terkait kualitas makanan itu, Beny memastikan seluruhnya sangat layak untuk para jamaah, termasuk para lansia. ”Semua semua bahannya ramah lansia. Seperti nasinya yang lunak sehingga mudah dicerna. Juga bahan lainnya,” ujarnya.
Selain itu, soal citarasa, Beny menyebut semua menu konsumsi Armuzna sudah disesuaikan dengan lidah jamaah tanah air. ”Menu-menunya juga khas Indonesia. Mulai dari rendang, gulai, dan lainnya,” imbuhnya.
Karena itu, semua jemaah diimbau tidak perlu membawa peralatan masak selama di Armuzna. "Jemaah tidak perlu membawa beras, magicom, atau katel air untuk memasak sendiri," katanya.
Selama ini, Kemenag RI memang tidak menyediakan konsumsi bagi para jamaah selama prosesi ibadah Armuzna secara penuh. Hal ini tak lepas dari sulitnya pendistribusian konsumsi mengingat padatnya kawasan itu selama hari tasyrik.