Jakarta, Gatra.com – Juara Local Legend 2024 di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), berhak tampil dalam balap sepeda La Stelvio Santini di Italia tanpa harus mengeluarkan biaya karena akomodasi bakal ditanggung pihak penyelenggara Local Legend.
“Hadiah, ini total kita akan ada cash money Rp105 juta. Yang menang overall, dua kali menang di Local Legend ini, kita memang mau bawa cyclist ini yang kita sebut legenda lokal ini mengikuti acara La Stelvio Santini, Italia,” kata Adrian A. Tenggono, Event Director Local Legend dan Santini Principal in Indonesia dalam konferensi pers di Kemparekraf, Jakarta, pada pekan ini.
Ia menjelaskan, Local Legend merupakan event balap sepeda yang terinspirasi dari La Stelvio Santini-Italia. Acara yang akan digelar pada 22 sampai 23 Juni 2024, ini bertujuan untuk menemukan legenda lokal yang berprestasi pada bidang olahraga sepeda.
Local Legend 2024 memiliki target peserta sebanyak 500 pesepeda, terdiri dari 90% peserta warga egara Inonesia (WNI) atau wisatawan nusantara, dan 10% peserta Warga Negara Asing (WNA) atau wisman dari Australia, Singapura, Hongkong, dan Malaysia.
“Kita memiliki tagline cycling with three mountains yaitu melewati indahnya Gunung Telomoyo, Gunung Andong, dan Gunung Merbabu dan itu kita laksanakan di Magelang,”
Ia mengharapkan, event ini bukan hanya melahirkan pembalapa sepada yang dapat mengharumkan Indonesia di kancah dunia, tetapi juga memajugak sport tourism lokal dan nasional.
“Semoga dengan adanya Local Legend dapat turut memajukan sport tourism di Magelang khususnya dan Indonesia umumnya,” kata Adrian.
Adapun alasan pemilihan Magelang untuk menghelat Local Legend 2024, Adrian menjelaskan, Kota Magelang mempunyai alam yang indah dan dikelilingi oleh sejumlah gunung.
Technical Consultant Local Legend, Benny Yahya, menyampaikan, Local Legend mencakup dua kategori, yaitu rute 113 kilometer untuk long, dengan elevasi sekitar 2.400. Kedua, dengan rute pendek yaitu 90 kilometer, dengan elevasi 1.600.
“Rute 90 kilometer ini hanya untuk fun, sehingga tidak terlalu berat, jadi mereka bisa menikmati pemandangan Magelang,” ujar Benny.
Adapun Head of Marketing Brand EJ Sport, Febrian Adiputra, menyampaikan, pihaknya akan mendukung penyelenggaraan Local Legend 2024 dari sisi penyediaan nutrisi bagi para peserta.
“EJ Sport ini sebuah industri bentuknya gel, untuk endurance agar lebih lama. Nanti kami tempatkan pasokannya di titik-titik yang dilalui peserta, dari 113 km ada beberapa titik yang kami sediakan. Jadi tentunya aman,” ujar Febrian.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekra) mendukung penyelenggaraan “Local Legend 2024” yang merupakan event balap sepeda Indonesia bersegmen King of Mountain atau KOM bertaraf internasional.
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf, Nia Niscaya, dalam "The Weekly Brief with Sandi Uno" di menyampaikan, Kemenparekraf juga mengapresiasi penyelenggaraan Local Legend 2024.
“Semoga Local Legend dapat terlaksana dengan sukses dan menggaungkan sport tourism Indonesia agar semakin mendunia,” kata Nia.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf, Vinsensius Jemadu, menambahkan, Local Legend tidak hanya memperkaya khasanah event, tapi juga mendatangkan wisatawan yang berkualitas.
“Belum lagi kita lihat dampak event, hotel semua penuh, dan restoran laris manis. Jadi sekali lagi, kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi,” katanya.
Ia menyampaikan, kalau kita bicara sport tourism, potensinya pascapandemi Covid-19 sangat luar biasa. “Hampir semua daerah penyelenggaraan event, pasti ada unsur olahraganya,” kata dia.
Vinsensius mengingatkan bagi para penyelenggara dan peserta agar memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan saat berlangsungnya event.
“Satu pesan dari kami jangan sampai euforia bersepeda yang menyehatkan ini menjadikan kita lupa terhadap kepada aspek-aspek keberlanjutan,” katanya.
Ia meningatkan perlu melakukan manajemen sampah di antaranya sampah plastik air minum agar diperhatikan. “Jangan sampai dibuang di gunung begitu saja, mohon ini menjadi perhatian kita semua dan mohon sampaikan kepada peserta,” kata Vinsensius.