Pelaihari, Gatra.com - Akses jalan ke RSUD H Boejasin yang berada di kawasan Pelaihari City yang sudah dihibahkan oleh PT Perembee dan sudah dilepaskan sejak tahun 2016 serta diterima bagian Aset Pemkab Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel) belum juga diaspal sampai masa kepemimpinan Sukamta sebagai bupati berakhir.
Salahsatu tokoh masyarakat Tala, H. Dony mengatakan, pejabat di Tala hanya pandai membuat janji-janji dan membuat ketidakpastian pembangunan serta melakukan pemborosan anggaran.
"Bukannya melakukan pengaspalan jalan yang telah dihibahkan PT Perembee, pejabat terdahulu malah melakukan pembelian lahan dan membuat jalan baru menuju ke RSUD H. Boeyasin. Ini namanya pemborosan anggaran," ujarnya kepada Gatra.com, Rabu, (18/6).
Dia sampaikan, apa yang dilakukan pejabat terdahulu, jelas menghambat pembangunan dan berbanding terbalik dengan tindakan bijak Penjabat (Pj) Bupati Tala, Syamsir Rahman yang langsung merespons persoalan dengan merealisasikan pengaspalan jalan hibah itu.
Syamsir Rahman pun turun langsung ke lapangan memantau proses pengukuran jalan yang akan diaspal, Jumat, (14/6). PT Perembee pun menilai positif atas kebijakan dan kinerja Pj Bupati Tala, Syamsir Rahman dalam menyelesaikan permasalah yang terjadi di masa Kabupaten Tala dipimpin Bupati Sukamta.
Dony mengatakan, pengaspalan jalan harus disyukuri oleh masyarakat Tala, karena dengan direalisasikannya pengaspalan jalan yang sudah dijanjikan oleh Pemkab Tala sejak tahun 2014, sebagaimana tertuang pada Nota Kesepahaman dan ditegaskan lagi oleh Pemkab Tala perihal pengaspalan tersebut pada tahun 2022 sebagaimana tertuang pada Pra Perdamaian tanggal 20 Januari 2022.
"Dengan adanya pengaspalan jalan, maka janji pemerintah terhadap investor bukan lagi jadi omongan negatif, dan dengan terwujutnya Kawasan Baru Pelaihari City, akan membuka banyak lapangan kerja dan kemajuan bagi Tala pada bidang pembangunan, dan yang lebih penting akan merubah sistem perputaran ekonomi di Tala," katanya.
Dony berujar, selama ini para pelaku usaha hanya mencari duit di Tala dan membelanjakannya ke kota tetangga yakni Banjarbaru dan Banjarmasin. Dengan adanya kawasan kota baru dengan fasilitas lengkap di antaranya, mal, rumah sakit, dan perumahan, diharapkan para pengusaha tidak saja menjadikan Tala sebagai ladang mencari duit, namun juga sebagai tempat untuk membelanjakannya.
Menurutnya, ini akan membawa dampak yang sangat positif. Perekonomian berputar cepat, dan menciptakan lapangan kerja. Diharapkan angka pengangguranpun makin berkurang.
"Atasnama masyarakat Kabupaten Tala, kami mengucapkan terima kasih atas kinerja Pj Bupati Syamsir Rahman, dan semoga ke depan Tala mendapat pemimpin atau Bupati definitif yang visioner seperti Bapak Syamsir Rahman," harapnya.
Dony mengungkapkan, sebelumnya dia merasa malu dan sedih atas perlakuan pejabat di Kabupaten berjuluk 'Bumi Tuntung Pandang' itu kepada investor yang menurutnya bagaikan habis manis sepah dibuang.
Dia menyebut, saat pembangunan RSUD H. Boejasin, mobil material dan aktivitas pembangunan menggunakan akses jalan kawasan Pelaihari City, dan setelah selesai pembangunan, malah membuat dan mengaspal area di kawasan lain untuk menuju ke RSUD H Boejasin.
"Jalan kawasan Pelaihari City malah ditinggalkan dan tidak ditingkatkan ke pengaspalan, ini bukan tipe dan watak orang Tala, karena kami orang Tala selalu diajarkan untuk ingat akan jasa orang lain," tegas putra salahsatu pendiri Kabupaten Tala itu.
Dony mengingatkan, siapapun calon bupati Tala ke depan, jika visi misinya untuk membangun dan memajukan Tanah Laut, namun tidak mendukung pembangunan Pelaihari City, maka itu hanya janji palsu dan munafik.