Jakarta, Gatra.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai US$19,40 miliar. Nilai ini tercatat naik sebesar 14,82% dibandingkan April 2024 yang sebesar US$16,90 miliar.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah mengatakan, secara tahunan nilai impor Indonesia mengalami penurunan 8,83% yoy yang tarcatat sebesar US$21,28 miliar.
“Perkembangan impor pada bulan Mei 2024, nilai impor mencapai US$19,40 naik 14,82% secara bulanan,” kata Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (19/6).
Secara bulanan, nilai impor Indonesia didorong oleh kelompok Minyak dan Gas (Migas) dan Non-migas. Secara rinci, impor Non-migas tercatat sebesar US$16,65 miliar, naik 19,70% dibandingkan April 2024. Sedangkan, Impor migas sebesar US$2,75 miliar, turun 7,91% dibandingkan April 2024.
Adapun, dari sepuluh golongan barang utama non-migas Mei 2024, hanya golongan serealia yang mengalami penurunan senilai US$49,5 juta atau turun 7,70% dibandingkan April 2024. Sementara peningkatan terbesar adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya US$670,3 juta atau sebesar 30,17%.
Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2024 adalah Tiongkok US$27,10 miliar atau 35,45%, Jepang US$5,35 miliar atau 6,99% dan Thailand US$4,08 miliar 5,35%. Impor nonmigas dari ASEAN US$13,44 miliar atau 17,58% dan Uni Eropa US$4,90 miliar sebeaar 6,41%.