Home Hukum ABM Tunggu MA Akhiri Sengkarut Tumpang Tindih IUP

ABM Tunggu MA Akhiri Sengkarut Tumpang Tindih IUP

Jakarta, Gatra.com – Ketua Tim Kuasa hukum PT Artha Bumi Mining (PT ABM), Happy Hayati, mengatakan, pihaknya menunggu Mahkamah Agung (MA) mengakhiri sengkarut sengketa tumpang tindih wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) versus PT BDW yang telah sangat lama.

Happy pada Kamis, (20/6), menyampaikan, pihaknya menunggu dua putusan perkara dari klaster kelima setelah PT ABM memenangkan empat klaster sejumlah gugatan sengketa Tata Usaha Negara (TUN).

“[Menunggu] sikap yang akan diambil Mahkamah Agung atas 2 sengketa yang tengah ditanganinya,” kata Happy.

Ia menjelaskan, sengketa IUP PT ABM dengan PT BDW di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) sudah berlangsung sejak 2016 silam atau sekitar 8 tahun. Sengketa tersebut terbagi dalam lima klaster.

Pertama, Klaster Objek Sengketa SK Gubernur

Pada klaster ini objeknya terdiri dari:

•SK Gubernur Tahun 2016 Penciutan IUP OP PT Artha Bumi Mining Tahun 2012. PT ABM memenangkan sengketa berdasarkan Putusan Pengadilan TUN Palu Nomor 21/G/2016/PTUN.PL tanggal 21 Desember 2016.

Putusa tersebut dikuatkan Putusan Pengadilan Tinggi (PT) Makasar Nomor 82/B/2017/PTTUN.MKS tanggal 20 Juli 2017 juncto Putusan MA Nomor: 149 K/TUN/2018 tanggal 29 Maret 2018 juncto Putusan MA Nomor 98 PK/TUN/2019 tanggal 30 Oktober 2019

•SK Gubernur Tahun 2016 Penciutan IUP OP PT BDW Tahun 2014 dimenangkan oleh PT Artha Bumi Mining berdasarkan Putusan Pengadilan TUN Palu Nomor 25/G/2016/PTUN.PL tanggal 27 Februari 2017 juncto Putusan Pengadilan Tinggi Makasar Nomor 138/B/2017/PTTUN.MKS tanggal 2 Agustus 2017 juncto Putusan MA Nomor: 151 K/TUN/2018 tanggal 29 Maret 2018 juncto Putusan MA Nomor 122 PK/TUN/2021 tanggal 10 November 2021.

Klaster kedua, Putusan MA Nomor 6 PK/TUN/2023 tanggal 25 Mei 2023

Dalam perkara ini dimenangkan oleh PT BDW melalui Peninjauan Kembali (PK) kedua Putusan MA Nomor 122 PK/TUN/2021 tanggal 10 November 2021 dan membatalkan Putusan MA Nomor 122 PK/TUN/2021 tanggal 10 November 2021.

Klaster ketiga, Keputusan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Investasi

Keputusan Satgas Percepatan Investasi tersebut yakni Nomor 2 Tahun 2022 tentang Rekomendasi Penyelesaian Permasalahan Tumpang Tindih Wilayah Izin Usaha Pertambangan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, tertanggal 21 Maret 2022 juncto Putusan MA Nomor: 122 PK/TUN/2021 tertanggal 10 November 2021, dimenangkan oleh PT ABM.

Selanjutya, Putusan Pengadilan TUN Jakarta 54/G/TF/2021/PTUN.Jkt tanggal 8 Desember 2022 juncto Putusan PT.TUN Jakarta Nomor 34/B/TF/2023/PT.TUN.JKT tanggal 17 Maret 2023 juncto Putusan MA Nomor: 360 K/TUN/TF/2023 tanggal 6 Oktober 2023.

Klaster keempat, Surat Keputusan (SK) Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

SK Menteri Investasi/Kepala BKPM Nomor 1028/I/IUP/PMDN/2022 Tentang Persetujuan Penyesuaian Jangka Waktu Izin Usaha Pertambangan Pada Tahap Kegiatan Operasi Produksi Untuk Komoditas Mineral Logam Kepada PT ABM tanggal 7 Juli 2022.

Sengkata ini, lanjut Happy, dimenangkan oleh PT ABM berdasarkan Putusan Pengadilan TUN Nomor 415/G/2022/PTUN.JKT tanggal 17 April 2023 juncto Putusan Pengadilan Tinggi TUN Nomor: 188/B/2023/PT.TUN Jakarta tanggal 10 Agustus 2023.

Klater kelima, Surat Keputusan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 1028/I/IUP/PMDN/2022

SK Menteri Investasi/Kepala BKPM tersebut tentang Persetujuan Penyesuaian Jangka Waktu Izin Usaha Pertambangan Pada Tahap Kegiatan Operasi Produksi Untuk Komoditas Mineral Logam Kepada PT ABM tanggal 7 Juli 2022, dimenangkan oleh PT ABM.

Perkara ini berdasarkan Putusan Pengadilan TUN Nomor 372/G/2022/PTUN.JKT tanggal 8 Maret 2023 juncto Putusan Pengadilan Tinggi TUN Nomor: 185/B/2023/PT.TUN Jakarta tanggal 22 Agustus 2023.

Ia menjelaskan, PT ABM memenangkan empat dari lima kaster. Terdapat 2 sengkata yang kini masih diperiksa di MA. Selain itu, terdapat fakta adanya Laporan Polisi Nomor: LP/B/153/VII/2023/SPKT/Polda Sulteng tanggal 13 Juli 2023 yang diajukan oleh PT ABM.

Dalam kasus tersebut, ujar Happy, Pola Sulteng telah menetapkan satu orang tersangka, yakni FMI alias F dalam kasus dugaan pemalsuan surat dan atau menggunakan surat palsu untuk menerbitkan IUP PT BDW. LP tersebut juga menjadian perhatian oleh Bareskrim Polri. Gatra.com masih berupaya menginfirmasi pihak terkait.

32